KABAR LABUAN BAJO – Gladi resik acara pembukaan ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) ke-17, berlangsung di Jalan Soekarno Bawah Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya di depan Hotel Meruorah Labuan Bajo, Sabtu 19 Agustus 2023.
Meski baru sebatas latihan, namun pemandangan tersebut ternyata menarik minat wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo. Warga setempat, terutama yang berada di sekitar lokasi kegiatan, juga tak mau kalah.
Sepanjang kawasan Kuliner Kampung Ujung hingga di depan Hotel Meruorah Labuan Bajo, tempat berlangsungnya gladi resik, tampak dipenuhi warga hingga wisatawan.
Baca Juga:
Kapolri Berharap AMMTC Lahirkan Deklarasi Bersejarah di Labuan Bajo
Salah satu suguhan yang menyita perhatian pada kesempatan tersebut adalah penampilan drumband dari Taruna Akpol. Aksi mereka mampu memukau wisatawan hingga warga yang ikut menyaksikan.
“Very cool,” kata salah seorang wisatawan asing, yang mengabadikan momen tersebut dengan ponselnya.
Beberapa atraksi Taruna Akpol dalam latihan tersebut memang mengundang decak kagum. Mereka melakukannya dengan sangat sempurna.
Selain wisatawan dan warga setempat, gladi resik acara pembukaan AMMTC ke-17 ini juga disaksikan langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo, beserta jajaran dari Mabes Polri.
Baca Juga
Kapolri Saksikan Langsung Gladi Resik Acara Pembukaan AMMTC di Labuan Bajo
Seperti diketahui, AMMTC ke-17 yang berlangsung di kota seribu sunset Labuan Bajo, 20 – 23 Agustus 2023, akan dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), serta dihadiri sekitar 275 orang peserta kegiatan.
AMMTC ini akan diikuti oleh 10 menteri negara ASEAN beserta anggota delegasinya; delegasi dari tiga mitra dialog yaitu China, Jepang, dan Korea Selatan; Timor Leste sebagai observer, Chairman Directors-General of Immigration Departments and Heads of Consular Affairs Divisions of the Ministries of Foreign Affairs (DGICM); Sekretaris Jenderal ASEAN.
Adapun isu kejahatan transnasional yang dibahas dalam AMMTC di Labuan Bajo di antaranya seputar terorisme, perdagangan orang, kejahatan dunia maya, penyelundupan senjata, perdagangan satwa liar dan kayu ilegal, perdagangan obat-obatan terlarang, pencucian uang, kejahatan ekonomi internasional, hingga pembajakan laut. klb/san