KABAR LABUAN BAJO – Pemerintah pusat tak berlebihan menetapkan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai salah satu dari lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) di Indonesia.
Maklum, daerah di ujung barat Pulau Flores itu memiliki pesona alam yang indah. Ada puncak Pulau Padar, Pink Beach, Pulau Kalong, Bukit Cinta, biawak raksasa komodo, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Bahkan pada tahun 1991, UNESCO menetapkan Taman Nasional Komodo (TNK) sebagai Situs Warisan Dunia. Kemudian pada tahun 2011, Pulau Komodo yang merupakan habitat komodo, juga masuk daftar salah satu dari 7 keajaiban dunia versi organisasi New7Wonders.
Baca Juga:
‘Tarian’ Kalong di Ujung Senja, Sisi Lain Keindahan Labuan Bajo
Selain komodo beserta pesona di sekitar Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo, di belahan lain Manggarai Barat juga menyimpan banyak keindahan alam, yang secara perlahan mulai diminati wisatawan.
Di utara Manggarai Barat misalnya, tepatnya di Kecamatan Macang Pacar, ada dua puncak bukit batu, yang menawarkan sisi lain keindahan alam Manggarai Barat. Keduanya adalah Watu Timbang Raung di Desa Rego dan Watu Empo Sanga di Desa Wontong.
Baik Watu Timbang Raung maupun Watu Empo Sanga, memiliki latar belakang cerita rakyat berbeda di zaman dahulu kala, hingga nama kedua batu besar yang menjulang tinggi setara dengan bukit itu dikenal seperti saat ini.
Baca Juga:
Golo Mori Juga Menawarkan Pesona Pantai Pasir Putih
Watu dalam bahasa Manggarai artinya batu; kemudian raung berarti utang. Jadi nama Watu Timbang Raung, bermula dari cerita rakyat yang mengisahkan seorang warga setempat yang berutang kepada saudagar yang konon berasal dari Bari (kini ibu kota Kecamatan Macang Pacar).
Karena tak sanggup membayar utang, warga itu lalu dihukum berdiri di sisi terluar puncak bukit batu yang tingginya ratusan meter. Usai peristiwa tersebut, bukit batu yang terletak di Desa Rego, Kecamatan Macang Pacar, Manggarai Barat itu kemudian dikenal dengan nama Watu Timbang Raung.
Lain lagi dengan legenda Watu Empo Sanga, yang berjarak sekitar 5 km dari Watu Timbang Raung. Empo dalam bahasa Manggarai artinya leluhur atau yang tertinggi yang hakekatnya sakral. Sedangkan sanga berarti menerkam dan membawa mangsa ke tempat lain.
Dalam cerita rakyat seputar Watu Empo Sanga, empo dikaitkan dengan elang raksasa yang dianggap sakral serta memiliki kekuatan magis, yang selalu membawa mangsanya ke puncak bukit batu.
Cerita rakyat ini yang melatari bukit batu yang terletak di Desa Wontong, Kecamatan Macang Pacar, Manggarai Barat ini akhirnya dikenal dengan nama seperti saat ini yakni Watu Empo Sanga.
Baca Juga:
Ini Profil Desa Wisata Coal yang Masuk 300 Besar Nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023
Tak sekadar memiliki legenda yang menarik, sebab dari atas puncak kedua bukit batu ini, pengunjung bisa menikmati keindahan hamparan alam di sekelilingnya, termasuk bentang Poco Kuwus dan perbukitan lainnya ke arah selatan, hingga keindahan laut Flores ke arah utara.
Kedua destinasi itu sejauh ini memang belum ditata oleh pemerintah. Namun seiring terus berkembangnya industri pariwisata Labuan Bajo, bukan tak mungkin Watu Timbang Raung dan Watu Empo Sanga ke depan akan menjadi destinasi alternatif wisatawan yang berkunjung ke Manggarai Barat.
Untuk bisa mencapai kedua lokasi ini dari Labuan Bajo, wisatawan bisa menggunakan kendaraan roda dua atau empat melalui jalan darat dengan waktu tempuh sekitar 3 – 4 jam.
Rutenya dari Labuan Bajo menuju Nggorang di Kecamatan Komodo, kemudian melewati Terang di Kecamatan Boleng, lalu jalur Noa – Pacar – Hita di Kecamatan Pacar, dan terakhir menuju Rego, tempat Watu Timbang Raung berada.
Dari Watu Timbang Raung, pengunjung kemudian bisa menuju Wontong (sekitar 15 menit dengan kendaraan bermotor), untuk selanjutnya bisa mendaki puncak bukit Watu Empo Sanga.
Baca Juga:
Labuan Bajo, Kampung Nelayan Kecil yang Disulap Menjadi Destinasi Berstandar Internasional
Alternatif lain menuju dua objek wisata itu adalah dengan berlayar di pantai utara, dari Labuan Bajo menuju Bari. Dari ibu kota Kecamatan Macang Pacar itu, pengunjung bisa menggunakan kendaraan bermotor dengan waktu tempuh sekitar 1 jam, baik melalui rute Bari – Raba – Hita – Rego atau jalur Bari – Genang – Mbakung – Paurundang – Pateng – Rego.
Tak jauh dari Watu Timbang Raung dan Watu Empo Sanga, sekitar kurang dari 10 km, ada objek wisata air terjun Tengku Siwa yang terletak di Sambor, Desa Nggalak, Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai. klb/san