KABAR LABUAN BAJO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak fenomena El Nino terjadi pada bulan Agustus hingga September 2023.
Menanggapi hal ini, beberapa lembaga pemerintah telah melakukan tindakan intervensi. Salah satunya adalah Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang bekerja sama dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), melalui penyelenggaraan Operasi Pasar Murah di 12 Pos Lintas Batas Negara (PLBN).
Langkah-langkah ini menjadi bagian dari usaha bersama dalam menghadapi ancaman kelangkaan pangan yang diakibatkan oleh El Nino.
Bahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, juga mengimbau kepada seluruh daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan munculnya fenomena El Nino ini, termasuk mempersiapkan langkah penanganan.
Baca Juga:
Waspada El Nino, Gagal Panen Hingga Karhutla Mengancam
Menurut Tito Karnavian, salah satu langkah yang bisa diambil pemerintah daerah, misalnya dengan menyediakan bantuan sosial (Bansos) bagi masyarakat yang terdampak. Pemerintah daerah juga bisa mengoptimalkan penggunaan belanja tidak terduga (BTT).
“Kami meminta pemerintah daerah untuk turut serta menyediakan Bansos, baik dalam bentuk uang tunai maupun non-tunai,” kata Mendagri, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin 21 Agustus 2023.
Soal anggarannya, demikian Tito Karnavian, bisa dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau melalui tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), dari perusahaan swasta yang beroperasi di daerah masing-masing.
“Solidaritas sosial harus dihidupkan,” tandas Tito Karnavian, yang juga Kepala BNPP.
Baca Juga:
Bupati Manggarai Barat Berharap AMMTC Berdampak Bagi Ekonomi Masyarakat
Ia menjelaskan, Bapanas telah merilis peringatan dini untuk mengatasi risiko kelangkaan pangan di beberapa wilayah akibat fenomena El Nino.
Saat ini, pemerintah juga telah berupaya meningkatkan stok beras sebagai upaya intervensi ketika pasokan beras di suatu wilayah mengalami kekurangan.
Semua upaya ini memerlukan dukungan dari tingkat daerah, terutama dalam mendukung penyaluran Bansos. Daerah juga dapat mengoptimalkan dana dari sektor pertanian, termasuk perdagangan, ekonomi, dan BTT.
“Waktu yang tepat untuk menggunakan BTT adalah pada bulan Agustus, September, dan Oktober, saat puncak El Nino,” tegas Tito Karnavian.
Ia menambahkan, dalam upaya mengatasi risiko kelangkaan pangan, Bapanas akan memberikan dukungan dana kepada daerah yang membutuhkan. Namun, proses administrasi di beberapa daerah masih menghambat upaya ini.
Oleh karena itu, Mendagri mengingatkan daerah untuk segera menyelesaikan proses administrasi tersebut. klb/san