KABAR LABUAN BAJO – Kapolda NTT Irjen Pol Johanis Asadoma mengajak seluruh masyarakat Manggarai Barat (Mabar) menyambut KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo dengan penuh suka cita.
Kapolda juga berharap, agar masyarakat di Bumi Komodo ini bisa belajar dari Bali tentang keramahan dalam menyambut tamu dari negara – negara lain dalam setiap pelaksanaan event internasional di Pulau Dewata itu, termasuk saat KTT G20 lalu.
“Ini kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kita masyarakat Manggarai Barat ramah, terbuka, menghargai tamu yang datang,” ajak Kapolda, saat menerima audiensi perwakilan Pemuda Manggarai Barat Bersatu (PMBB), di Mapolres Manggarai Barat, Kamis 4 Mei sore.
Baca Juga:
Pemuda Manggarai Barat Bersatu Resmi Dideklarasikan
Johanis Asadoma pun mengapresiasi komitmen para pemuda Manggarai Barat yang tergabung dalam PMBB yang dinakhodai Robertus Agustinus Taufan, untuk mendukung penuh pelaksanaan KTT ASEAN di kota pariwisata super premium ini.
“Saya terharu, kita dukung, kita kerja sama. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas niat baik, dukungan dan partisipasi dari PMBB yang mempunyai semangat membangun,” ucapnya.
“Ini menunjukkan masyarakat Labuan Bajo memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, menunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah masyarakat yang ramah, santun dan siap menerima siapa saja yang datang ke Labuan Bajo,” imbuh Kapolda.
Baca Juga:
Dukung KTT ASEAN di Labuan Bajo, PMBB Ajak Masyarakat Jaga Kamtibmas
Ia menambahkan, penetapan Labuan Bajo sebagai lokasi pelaksanaan KTT ASEAN adalah bentuk kecintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Labuan Bajo.
Presiden Jokowi, kata dia, menginginkan supaya kemajuan di Indonesia ini merata, tidak hanya Jawa atau Bali. Sebab itu, masyarakat Manggarai Barat harus berpartisipasi aktif dalam menyukseskan KTT ASEAN ini.
Kapolda tak menampik, masih ada beberapa kelompok masyarakat dengan berbagai motif dan cara, ingin mengganggu pelaksanaan KTT ASEAN ini. Ada di antaranya yang berniat melakukan aksi unjuk rasa.
Baca Juga:
Polri Akan Pantau Pergerakan Masyarakat Hingga Orang Asing di Labuan Bajo Selama KTT ASEAN
Menurut Kapolda, apabila masih ada yang melakukan aksi selama event internasional seperti ini, tentu akan berdampak pada penilaian terhadap masyarakat Manggarai Barat yang tidak menghargai tamu dari negara lain.
“Ujuk rasa memang hak setiap orang, tetapi kita juga harus melihat situasi dan kondisi. Sehingga saya mengimbau, disimpan dulu masalahnya. Nanti setelah itu, baru kita bicara dan kita salurkan kepada pihak yang berkompeten,” pungkas Johanis Asadoma. klb/san/itho