Tahun Baru Islam 1445 H, Momentum Perkuat Ikatan Sosial

Facebook
Twitter
WhatsApp
LinkedIn
Pinterest
Print
Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmat Dasuki. (Foto: Istimewa)

KABAR LABUAN BAJO – Umat Muslim Indonesia diajak untuk menjadikan perayaan peringatan 1 Muharram 1445 H sebagai momentum intropeksi diri dan memperkuat ikatan sosial.

Ajakan tersebut sebagaimana disampaikan Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Saiful Rahmat Dasuki, mewakili Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, dalam Gebyar Hijriah Tahun Baru Islam 1445 H di Masjid Istiqlal Jakarta, Rabu 19 Juli 2023.

“Dalam konteks Indonesia, Tahun Baru Hijriah menjadi momentum penting bagi umat Muslim untuk merefleksikan diri secara lahir dan batin,” ucapnya.

“Momentum ini memiliki makna semangat yang kuat untuk mempererat hubungan baik antarsesama umat manusia dan memperkuat ikatan sosial di tengah masyarakat Indonesia yang sangat beragam,” imbuh Saiful Rahmat Dasuki.

Baca Juga:
19 Juli 2023: Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H

Ia menambahkan, melalui peringatan Tahun Baru Islam 1445 H, umat Muslim Indonesia diharapkan untuk terus memperkuat rasa persatuan, kesatuan dan kebanggaan atas warisan sejarah Islam di tanah air.

“Indonesia adalah miniatur Madinah atau negeri yang diberkahi dengan keragaman dan kerukunan serta diberkahi oleh nilai-nilai Islam yang mengajarkan kasih sayang dan menjaga rasa antar sesama,” tuturnya.

“Bulan Muharram termasuk bulan yang dimuliakan Allah SWT. Karena itu, berperang di bulan ini tergolong dosa besar sebagaimana firman Allah dalam surah Al Baqarah ayat 217,” tandas Saiful Rahmat Dasuki.

Baca Juga:
Pemerintah Tetapkan Idulfitri Jatuh Pada 22 April 2023

Hikmah larangan perang ini, menurut dia, juga mengandung konsekuensi pada larangan kepada umat untuk menjaga sikap dan tindakan yang dapat menyulut api perpecahan di suatu kelompok masyarakat seperti fitnah, intoleransi, sentimen, rasis, perundungan dan penganiayaan.

“Tahun Baru Hijriah memiliki makna yang dalam dan menginspirasi umat Islam dalam berbangsa dan bernegara. Perayaan ini bukan sekadar seremonial melainkan mengandung hikmah dan pelajaran yang sangat penting. Salah satunya keberhasilan Nabi Muhammad meletakkan pondasi peradaban di Madinah yang berorientasi pada toleransi dan kerukunan umat bergama,” tegasnya.

Tampak hadir dalam Gebyar Hijriah Tahun Baru Islam 1445 H, Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Ketua Harian BPMI KH Nasaruddin Umar; Menko PMK, Muhadjir Effendy; Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin; Pembina Majlis Darul Mustafa dan Wakil Ketua Umum PBNU, KH Zulfa Mustafa; Penceramah, Ketua Yayasan Alfachriyah, Serang – Banten, Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan; serta Atase Agama Kedutaan Besar Malaysia. klb/angela

Terkini

Terpopuler

Pembuatan Undangan Digital, Klik Disini!