KABAR LABUAN BAJO – Elektabilitas 11 partai politik (Parpol) peserta Pemilu 2024, masih rendah. Ke-11 parpol tersebut adalah PPP, PAN, Perindo, PSI, PBB, Hanura, Gelora, PKN, Partai Buruh, Partai Garuda, dan Partai Ummat.
Adapun tujuh parpol lain, elektabilitasnya cukup baik. Mereka adalah PDI Perjuangan (PDIP), Partai Gerindra, PKB, Golkar, NasDem, Demokrat serta PKS.
Hal ini berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) tentang tingkat elektabilitas parpol menjelang Pemilu 2024. Hasil survei tersebut dirilis secara resmi Minggu 19 Maret 2023, dan dipantau kabarlabuanbajo.com di channel Youtube @SMRCTV.
Menurut Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, PDI Perjuangan tetap di urutan teratas dalam urusan elektabilitas pada survei yang dilakukan periode 2-11 Maret 2023 ini, disusul Partai Gerindra, PKB dan Partai Golkar.
Baca Juga:
Senator Made Mangku Pastika: Jurnalis Itu Cendikiawan, Harus Didukung Moral yang Baik
Dari total 18 parpol peserta Pemilu 2024, jelas Deni Irvani, PDIP tercatat memiliki elektabilitas 23,4 persen berdasarkan survei.
Selanjutnya elektabilitas Partai Gerindra 14,1 persen; PKB 10,3 persen; Partai Golkar 9,1 persen; Partai NasDem 7 persen; Partai Demokrat 5,9 persen; dan PKS 5,7 persen.
Sisanya, elektabilitas 11 parpol lainnya masih cukup rendah yakni di bawah 4 persen, termasuk PPP dan PAN yang saat ini memiliki wakil di Senayan.
Elektabilitas PPP misalnya baru 2,4 persen dan PAN 1,9 persen. Selanjutnya Perindo 1,7 persen; PSI 1,1 persen; PBB 0,6 persen; Hanura 0,5 persen; Gelora 0,5 persen; PKN 0,3 persen; Partai Buruh 0,1 persen; Partai Garuda 0,1 persen; dan Partai Ummat juga 0,1 persen.
Baca Juga:
Ketua KPU: Tahapan Pemilu 2024 Jalan Terus
Menurut Deni Irvani, dengan sisa waktu hampir satu tahun ke depan, elektabilitas seluruh partai politik ini masih mungkin mengalami perubahan. Sebab dari hasil survei, pemilih yang belum menentukan pilihan masih cukup tinggi yakni mencapai 15,3 persen.
“Setiap partai masih punya peluang menaikkan dukungan karena masih ada sekitar 15,3 pemilih pemilih yang belum menentukan pilihan,” ujar Deni Irvani.
Survei SMRC kali ini dilakukan melalui wawancara tatap muka. Adapun populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam Pemilu.
Dari populasi itu, dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1.220 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1.061 atau 87% yang kemudian dianalisis.
Sedangkan margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). klb/san