Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Maluku dan Ketua DPR Berbalut Busana Adat Dayak

Facebook
Twitter
WhatsApp
LinkedIn
Pinterest
Print
Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Maluku dan Ketua DPR RI Puan Maharani dengan busana adat Dayak, saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI, Rabu 16 Agustus 2023. (Foto: Instagram/@puanmaharaniri)

KABAR LABUAN BAJO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi menghadiri Sidang Tahunan MPR RI 2023 di Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu 16 Agustus 2023.

Presiden Jokowi yang tiba di Kompleks Parlemen sekitar Pukul 09.30 Wita, tampak mengenakan pakaian adat dari daerah Tanimbar, Maluku.

Dengan memakai dalaman kemeja putih dan celana serta sepatu hitam, Presiden Jokowi mengenakan kain tenun Tanimbar berwarna cokelat gelap yang membalut bagian dada dan punggung, serta hiasan kepala berwarna hitam dan kalung berornamen putih.

Pakaian adat tersebut juga dilengkapi dengan ornamen besar berbentuk lingkaran di bagian dada, serta sabuk pinggang berbahan tenun dengan warna hitam.

Adapun Ibu Negara, tampak mengenakan setelan busana panjang berwarna emas yang dilengkapi dengan selendang dengan warna senada yang dipasang di pundak kanan, serta riasan sederhana dan rambut digelung manis.

Baca Juga:
Peringatan Hari Lahir Pancasila, Presiden Jokowi Hingga Pejabat Negara Kenakan Pakaian Adat

Sementara itu Ketua DPR RI, Puan Maharani, dalam Sidang Tahunan MPR RI ini terlihat menggunakan pakaian adat Suku Dayak, Kalimantan Barat. Puan Maharani memakai pakaian adat Dayak dengan motif Ruit Besai berwarna merah maroon.

Puan Maharani mendapatkan kain ini langsung dari Kalimantan Barat, tepatnya dari Desa Umin Jaya, Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang.

Kain yang dikenakan Puan Maharani ini dibuat oleh Sub Suku Dayak Iban, yang dikenal dengan nama Suku Moan. Pengerjaan kain motif tersebut dilakukan selama sekitar 3,5 bulan.

Pada zaman dahulu, motif kain Ruit Besai dipakai untuk menjadi penanda kemenangan. Sebab saat zaman kemerdekaan, para pejuang berhasil meraih kemenangan manakala mengenakan Ruit ini.

Ruit sendiri merupakan buah tua yang sudah ada sejak zaman nenek moyang terdahulu. Motif Ruit Besai saat ini menjadi salah satu motif kain Dayak yang cukup langka.

Untuk melengkapi busana adat yang dipakainya, Puan Maharani memakai aksesoris berupa ikat kepala dari bulu Burung Ruai. Burung Ruai merupakan sejenis burung merak yang hidup di daerah hulu Kapuas dan hanya ditemukan di rimba dalam yang masih asri. Saat ini, keberadaannya sudah sulit ditemukan. klb/san 

Terkini

Terpopuler

Pembuatan Undangan Digital, Klik Disini!