KABAR LABUAN BAJO – Misa Penutupan Festival Golo Koe 2023, berlangsung di Waterfront City Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Selasa 15 Agustus sore.
Misa Kudus tersebut dipimpin langsung oleh Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat, dan diikuti ribuan umat Katolik se-Keuskupan Ruteng yang mencakup wilayah Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur dan Manggarai Barat.
Dalam Misa Kudus ini, ada kejadian menarik dan sangat jarang terjadi. Sebab saat pembacaan Injil Suci usai, terdengar adzan maghrib berkumandang dari salah satu Masjid di sekitar kawasan Waterfront City Labuan Bajo.
Lazimnya dalam tradisi Misa Kudus, usai pembacaan Injil Suci langsung dilanjutkan dengan penyampaikan homili atau khotbah oleh Pastor yang memimpin Misa Kudus atau yang membacakan Injil Suci.
Baca Juga:
Festival Golo Koe, Patung Maria Assumpta Nusantara Diarak di Perairan Laut Labuan Bajo
Namun dalam Misa Penutupan Festival Golo Koe kali ini, Uskup Siprianus Hormat tak langsung melakukannya. Uskup memilih berdiam diri di podium, selama sekitar 10 menit.
Ini adalah salah satu cara Uskup Siprianus Hormat menunjukkan kepada ribuat umat Katolik yang hadir dalam Misa Kudus ini, bahwa toleransi dalam perbedaan dan keberagaman itu indah adanya.
Uskup Siprianus memang tak mengungkapkan hal itu. Namun apa yang dilakukannya, adalah bentuk penghormatan atas perbedaan.
Setelah kumandang adzan maghrib usai, Uskup Siprianus Hormat akhirnya memulai khotbah dalam Misa Kudus ini. Uskup mengawalinya dengan sebuah pantun.
“Jalan – jalan ke Kampung Ujung. Melempar senyum kepada gadis berkerudung. Bunda Maria hati penuh cinta. Seperti alam Labuan Bajo yang cantik jelita,” ungkap Uskup Siprianus Hormat. klb/san
