Pariwisata Labuan Bajo Menggeliat, Bupati Edi Endi Tak Rela Masyarakat Lokal Hanya Jadi Penonton

Facebook
Twitter
WhatsApp
LinkedIn
Pinterest
Print
Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi. (Foto: Kabar Labuan Bajo/San Edison)

KABAR LABUAN BAJO – Industri pariwisata Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus menggeliat terutama setelah pemerintah pusat melakukan penataan besar – besaran di kota seribu sunset itu.

Penataan tersebut tidak saja menarik minat wisatawan untuk berkunjung, tetapi juga membuat banyak investor yang melirik Labuan Bajo untuk menanamkan modalnya. Saat bersamaan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga ikut bertumbuh, termasuk usaha jasa pariwisata.

Kondisi ini, menurut Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, tentu menjadi momentum yang baik bagi masyarakat lokal di Manggarai Barat, Manggarai dan Manggarai Timur, untuk mewujudkan kesejahteraan.

Baca Juga:
Festival Golo Koe di Labuan Bajo Libatkan 152 UMKM

“(Kemajuan pariwisata) Ini momentum yang sangat baik, agar kesejahteraan rakyat itu bisa terwujud,” kata Bupati Edi Endi, saat menyampaikan sambutan, pada acara pembukaan Festival Golo Koe, di Waterfront City Labuan Bajo, Kamis 10 Agustus 2023.

Mantan Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Barat ini mengaku sangat tidak rela, apabila kemajuan pariwisata di Labuan Bajo ini justru tidak berdampak bagi masyarakat NTT, khususnya Manggarai Raya.

“Di tengah kemajuan pariwisata Labuan Bajo, kita tidak rela masyarakat Manggarai Barat, Manggarai dan Manggarai Timur hanya menjadi penonton saja,” tandasnya.

“Kita juga tidak rela jika masyarakat di tiga kabupaten ini, hanya menjadi objek dari geliat industri pariwisata Labuan Bajo ini,” imbuh Bupati Edi Endi.

Baca Juga:
MAN Manggarai Barat Meriahkan Pembukaan Festival Golo Koe

Ia pun mengapresiasi Keuskupan Ruteng yang menginisiasi pelaksanaan Festival Golo Koe ini. Apalagi, festival ini juga melibatkan 152 pelaku usaha mikro kecil dan menengah.

“Di sini juga hadir pelaku UMKM, ada 152 UMKM yang ambil bagian. Ini pertanda ekonomi rakyat di Keuskupan Ruteng sudah menggeliat,” tuturnya.

Menurut Bupati Edi Endi, apabila Festival Golo Koe dilaksanakan dua hingga tiga kali dalam setahun, maka dampaknya tentu akan jauh lebih besar lagi bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah Manggarai Raya. klb/san

Terkini

Terpopuler

Pembuatan Undangan Digital, Klik Disini!