KABAR LABUAN BAJO – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, memastikan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap air minum yang layak dan berkelanjutan.
Terkait upaya tersebut, pemerintah melalui PUPR telah membuat banyak program. Di antaranya berupa mekanisme peningkatan akses untuk kawasan perkotaan melalui Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
Sedangkan untuk kawasan pedesaan, melalui Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dengan pola padat karya tunai.
“Pamsimas merupakan bagian dari program penyediaan air minum. Kalau di perkotaan punya SPAM reguler atau IKK, di pedesaan ada Pamsimas yang sudah dilaksanakan sejak 15 tahun lalu,” papar Basuki Hadimuljono, dalam Kick Off Meeting Pamsimas Tahun Anggaran 2023 di Gedung Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa 7 Maret 2023.
Baca Juga:
Jelang KTT ASEAN, Pembangunan Jembatan dan Jalan Labuan Bajo – Golo Mori Hampir Rampung
Kegiatan Pamsimas dilaksanakan sepenuhnya oleh masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pengelolaan sarana terbangun dengan mengedepankan kearifan lokal di masing-masing wilayah.
“Pamsimas merupakan program yang punya militansi. Target utamanya di daerah yang tidak punya air, sehingga kalau ditempatkan di daerah yang banyak airnya tidak tepat sasaran. Tugas dari para pendamping agar dapat mengarahkan sasarannya,” jelas Menteri PUPR.
Ia menyebut, saat ini sudah ada sekitar 37.000 unit Pamsimas dan telah melayani 25,9 juta jiwa. Adapun pada tahun anggaran 2023 ini, pelaksanaan Pamsimas bersumber dari APBN dengan sasaran 1.063 desa/ kelurahan di Indonesia.
“Saat ini capaian akses air minum layak di Indonesia adalah 91,05 persen. Kementerian PUPR menargetkan akses air minum layak mencapai 100 persen,” pungkas Basuki Hadimuljono. klb/san