KABAR LABUAN BAJO – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin secara resmi mengumumkan perubahan data stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut dia, data stunting di NTT adalah 17,7 persen, sebagaimana data yang didapatkan Pemprov NTT dari lapangan. Dengan demikian, data yang dirilis Kemenkes sesuai Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) sebesar 35,5 persen, resmi dihapus.
“Jadi data stunting dari Pemprov NTT yang pada hari ini berada pada angka 17,7 persen, itu yang akan dipakai untuk Provinsi NTT dan juga secara Nasional. Silahkan dipakai data tersebut karena sudah sesuai dengan by name by address,” ujar Budi Gunadi, saat memberikan keterangan pers di loby Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT, di Kupang, Sabtu 4 Maret 2023.
Baca Juga:
Moeldoko: Menahan Pupuk Sama Dengan Menahan Kebutuhan Makan Orang Indonesia
Menurut dia, data yang didapatkan Pemprov NTT tentu lebih valid ketimbang hasil SSGI yakni sudah diumumkan sebelumnya, yang menyebutkan angka stunting di NTT mencapai 35,5 persen. Angka tersebut, lebih berdasarkan data sampel atau prediksi garis besar.
“Jadi nanti kita akan hapus (yang 35,5 persen), kemudian pakai data dari Pemprov NTT yakni 17,7 persen karena lebih valid dan akurat, dan ini juga merupakan kinerja baik dari semua pihak,” tegas Budi Gunadi.
Ia pun memberikan apresiasi kepada Pemprov NTT terhadap penanganan stunting selama ini. Menkes menilai, NTT telah melakukan penanganan stunting dengan baik.
Baca Juga:
Jadi Keluhan Petani Secara Nasional, Ketua DPR Minta Pemerintah Benahi Distribusi Pupuk
“Kita apresiasi kinerja pemerintah Provinsi NTT melalui gubernur bersama wakil gubernur serta jajarannya hingga tingkat desa dan para kader yang telah berupaya dengan baik dalam penanganan stunting di Provinsi NTT,” ucapnya.
“Tentunya dalam penanganan stunting harus dilakukan secara efektif dan efisien melalui data stunting yang akurat secara by name by address, yang sudah dilakukan di sini, sehingga datanya tepat dan penanganannya juga tepat sasaran,” imbuh Budi Gunadi, yang didampingi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Wakil Gubernur NTT Josef A Nae Soi serta Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT Ruth Laiskodat.
Baca Juga:
Manggarai Barat Terima Adipura, Bupati Edi Endi: Jadikan Kebersihan Sebagai Budaya
Sebelumnya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat berbincang di ruang kerjanya bersama Menke mengungkapkan pentingnya data stunting yang valid agar penanganannya tepat sasaran dan lebih efektif.
“Harus ada data yang jelas. Maka saya terus minta Bupati, Camat, Kepala Desa dan semua pihak lainnya bersama tim penanganan stunting dengan kader-kader Posyandu agar mengetahui betul data lengkap stunting. Anak yang stunting by name by address. Sehingga kita bisa intervensi dengan tepat dan terus memberikan penanganan dan kontrol secara berkelanjutan,” sebut Gubernur Laiskodat.
Ia bahkan berjanji, pemerintah Provinsi NTT serta seluruh elemen akan terus berusaha dengan keras untuk menurunkan angka stunting.
“Dalam menangani stunting ini kita butuh kerja keras dan kolaborasi semua pihak serta melakukan pendampingan yang baik. Karena kita membangun semua sistem kerja untuk mencetak generasi hebat dan unggul dimasa mendatang,” ujar Viktor Laiskodat. klb/san