KABAR LABUAN BAJO – Masyarakat Desa Golo Kempo, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, menyatakan dukungannya atas pelaksanaan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo.
Pernyataan dukungan masyarakat tersebut disaksikan secara langsung oleh Kepala Desa Golo Kempo, Abdul Malik; Wakapolsek Sano Nggoang, Aipda Yanri B Septory; serta Camat Sano Nggoang, Alfonsius Arfon.
“Kami masyarakat Desa Golo Kempo menyampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden Ir H Joko Widodo, atas pelaksanaan ASEAN Summit di Labuan Bajo,” kata masyarakat Desa Golo Kempo, dalam pernyataannya.
“Kami siap mendukung, menciptakan situasi yang aman dan damai selama berlangsungnya kegiatan ASEAN Summit. Ayo, Labuan Bajo!” lanjut mereka.
Baca Juga:
Dukung KTT ASEAN di Labuan Bajo, PMBB Ajak Masyarakat Jaga Kamtibmas
Dukungan masyarakat Desa Golo Kempo ini diapresiasi Camat Sano Nggoang, Alfonsius Arfon. Senada dengan masyarakat, ia juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang memilih Labuan Bajo sebagai lokasi pelaksanaan KTT ASEAN.
“Terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo, atas penyelenggaraan KTT ASEAN di Labuan Bajo. Labuan Bajo ini tempat yang nyaman dan bersahabat bagi seluruh umat manusia, dari berbagai penjuru dunia,” tutur Alfonsius.
Ia pun mendorong seluruh masyarakat, khususnya generasi muda di Kecamatan Sano Nggoang, untuk melahirkan pemikiran-pemikiran konstruktif dan berani mewujudkannya dalam pembangunan daerah. Demikian halnya dalam konteks KTT ASEAN 2023.
“Apa yang bisa dilakukan untuk mendukung KTT ASEAN demi kemajuan daerah, lakukan itu. Kita harus ada rasa memiliki terhadap daerah ini,” ujarnya.
Baca Juga:
Terima Audiensi PMBB, Kapolda NTT: Tunjukkan kepada Dunia Bahwa Masyarakat Mabar Ramah
Menurut dia, salah satu cara mendukung pelaksanaan KTT ASEAN adalah bersama-sama menjaga situasi agar aman dan kondusif.
“Ini adalah hajatan internasional. Maka sebagai daerah tujuan wisata, kita tunjukkan keramahan baik secara personal maupun sosial,” ajak Alfonsius.
“Ingat budaya kita orang Timur, khususnya Manggarai, ‘tamu adalah raja’,” imbuhnya.
Sebagai tuan rumah, lanjut dia, sangat penting bagi seluruh masyarakat di daerah ini untuk menghormati siapapun tamu yang berkunjung, apalagi para delegasi KTT ASEAN.
“Sebagaimana adat ketimuran dan etika, kita agar senantiasa bersikap ramah terhadap para tamu, apalagi peserta KTT adalah tamu negara. Sangat tidak elok kalau kita manfaatkan kedatangan tamu, untuk mengekspresikan ketidakpuasan dan mencari popularitas pribadi dengan bertopeng di balik kepentingan masyarakat,” pungkas Alfonsius. klb/itho