KABAR LABUAN BAJO – Kawasan Kuliner Kampung Ujung merupakan salah daya pikat destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pencinta seafood atau makanan laut, tentu tak akan melewatkan tempat ini saat berkunjung ke kota seribu sunset itu. Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga tercatat beberapa kali mengunjungi kawasan ini, termasuk saat berlibur bersama keluarga ke Labuan Bajo, Minggu 7 Mei 2023 lalu.
Sayangnya, belakangan ini kawasan Kuliner Kampung Ujung yang telah ditata sedemikian rupa oleh Presiden Jokowi itu, justru banyak dikeluhkan wisatawan.
“Jujur, kami sering mendapat keluhan dari tamu soal Kuliner Kampung Ujung. Jika dibiarkan terus, kondisi ini dikhawatirkan bisa merusak citra pariwisata Labuan Bajo ke depan,” kata Ketua Pemuda Manggarai Barat Bersatu (PMBB), Robertus Agustinus Taufan, di Labuan Bajo, Selasa 15 Agustus 2023.
Baca Juga:
Maling Sasar Fasilitas Negara di Labuan Bajo, PMBB Minta Polisi Buru Pelaku
Menurut Obe Hormat, sapaan akrabnya, ada dua hal serius yang sering dikeluhkan wisatawan saat berkunjung ke kawasan Kuliner Kampung Ujung. Keduanya adalah terkait bau amis di kawasan tersebut dan juga seputar harga menu.
“Khusus soal harga menu ini, seperti tidak ada standar harga. Jadi terkesan suka – suka mereka saja memberikan harga. Ini sering dikeluhkan saat kami membawa tamu. Mestinya, di setiap stan makanan, disediakan list menu dan harganya,” tutur Obe Hormat.
Yang paling parah, imbuhnya, ada bau amis yang sangat mengganggu di kawasan tersebut. Ia bersama pengurus PMBB bahkan pernah mengecek langsung kondisi tersebut di lapangan. Bagi Obe Hormat, ini tentu sangat ironis, mengingat di sekitar kawasan Kuliner Kampung Ujung juga ada hotel berbintang.
“Kalau kondisi seperti ini dibiarkan terus, daerah ini akan rusak ke depan. Bau amis itu sangat mengganggu pengunjung, dan terkesan dibiarkan saja. Kemungkinan bau amis ini karena genangan limbah pada saluran air di kawasan tersebut,” ucapnya.
Baca Juga:
PMBB Gelar Aksi Bersihkan Sampah di Waterfront Labuan Bajo
Obe Hormat pun meminta pemerintah daerah dan pengelola kawasan Kuliner Kampung Ujung, agar memperhatikan kondisi ini. Jangan sampai penataan kawasan kuliner yang menghabiskan anggaran besar, justru tidak terawat dengan baik.
“Sudah dibangun dan ditata sedemikian rupa, tetapi malah tidak dirawat. Seperti jauh dari pengawasan,” ujarnya.
“Tentu wajar saja jika pengelola atau pemerintah mencari keuntungan dengan membuka kawasan ini. Tetapi sisi estetika mestinya diperhatikan juga. Kawasan itu juga harus dirawat agar pengunjung nyaman, begitu pula soal keamanannya,” pungkas Obe Hormat.
Sementara itu hingga berita ini ditulis, Pemkab Manggarai Barat belum berhasil dikonfirmasi kabarlabuanbajo.com terkait hal ini. klb/san