Inflasi 15 Daerah di Atas Nasional, Termasuk NTT

Facebook
Twitter
WhatsApp
LinkedIn
Pinterest
Print
Presiden Joko Widodo. (Foto: Instagram/@jokowi)

KABAR LABUAN BAJO – Laju inflasi 15 daerah di Indonesia dilaporkan melampaui tingkat inflasi nasional. Meski begitu, tingkat inflasi tersebut sudah di bawah angka 5 persen.

Dari 15 provinsi maupun kabupaten/ kota yang laju inflasinya di atas tingkat nasional, satu di antaranya adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sisanya Maluku, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Papua Barat, Maluku Utara, Kalimantan Selatan, Merauke, Manokwari, Mimika, Surabaya, Pontianak, Ambon dan Banjarmasin.

Tingkat inflasi di 15 daerah ini, sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2023, di Istana Negara Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023.

Baca Juga:
Puncak Waringin Labuan Bajo Resmi Dibuka untuk Umum, Begini Tarif Masuknya

“Ini yang perlu mendapat perhatian, meskipun saya tetap menyampaikan terima kasih karena (laju inflasinya) sudah di bawah 5 persen,” kata Presiden Jokowi, seperti dikutip dari Antara.

Untuk mengendalikan tingkat inflasi, Kepala Negara meminta anggota tim pengendali inflasi dan pemerintah daerah agar rajin melakukan cek ke lapangan, terutama dengan turun langsung mengecek harga-harga kebutuhan pokok di pasar.

“Itu yang kita harapkan agar inflasi kita terkendali dengan baik dan pelan-pelan akan turun. Saya harapkan, jangan sampai inflasi kita naik lagi karena itu akan sangat memberatkan masyarakat,” tandas Presiden Jokowi.

Baca Juga:
Setelah Provinsi, Jumlah Kabupaten dan Kota di Indonesia Juga Akan Bertambah

Ia menambahkan, upaya pengendalian inflasi perlu diperketat untuk mewaspadai dampak kekeringan ekstrem akibat fenomena El Nino yang diprediksi masih akan berlangsung hingga awal tahun depan. Belum lagi pembatasan ekspor pangan yang diberlakukan sejumlah negara.

“Sekali lagi saya minta, terutama kepada bupati dan gubernur yang memiliki sawah, untuk memperhatikan produktivitasnya agar bisa meningkat, karena posisi semua negara sedang mengerem ekspor. Jadi kita tidak bisa lagi membeli beras atau gandum dari negara lain yang menyetop ekspor,” tutur Presiden Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengapresiasi inflasi Indonesia pada Juli 2023 yang terkendali di angka 3,08 persen dan tercatat lebih rendah dari inflasi Amerika Serikat. klb/angela

Terkini

Terpopuler

Pembuatan Undangan Digital, Klik Disini!