Golo Mori Juga Menawarkan Pesona Pantai Pasir Putih

Facebook
Twitter
WhatsApp
LinkedIn
Pinterest
Print
Pesona pasir putih di Pantai Pasir Panjang, Golo Mori, Manggarai Barat. (Foto: San Edison)

KABAR LABUAN BAJO – Pohon rindang berjejer. Rata-rata berusia puluhan tahun. Di bawahnya, sekitar 30 pedagang berjualan. Mereka menjajakan kopi, makanan ringan, minuman dingin, ikan bakar dan lainnya.

Ada pula ratusan pengunjung yang sedang bercanda ria sambil menikmati sajian para pedagang. Rindang pepohonan, menyempurnakan gelak tawa mereka, tanpa terganggu terik matahari.

Mereka menghabiskan waktu, menikmati kibasan bayu, sembari menunggu momen matahari perlahan merebah di balik bukit, gugus pulau di seberang.

Persis di samping rindang pepohonan, pesona hamparan pasir putih sepanjang kurang lebih 1 km tak kalah menggoda.

Beberapa anak kecil, berlari kecil di atas pasir putih, yang sesekali ditampar ombak. Mereka juga terlihat sangat bahagia saat bermain, hingga berenang di tepi laut yang masih jernih.

Baca Juga:
Begini Pemanfaatan Kawasan MICE Golo Mori Labuan Bajo Setelah KTT ASEAN 2023

Itulah sepenggal cerita yang terekam kabarlabuanbajo.com, Minggu 14 Mei 2023 sore, di Pantai Pasir Panjang, Golo Mori, Desa Golo Mori, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat.

“Ini namanya Pantai Pasir Panjang, Pak,” kata Kepala Desa Golo Mori, Samaila. “Di desa kami juga ada beberapa pantai lainnya, seperti Pantai Nggoer, Pantai Soknar,” imbuhnya.

Pantai Pasir Panjang, memang belum setenar beberapa daya tarik wisata lainnya di Labuan Bajo. Penataan jalan masuk, penataan kawasan pantai, termasuk lapak para pedagang di sekitarnya, juga hanya seadanya. Masih jauh dari sentuhan.

Namun jika melihat antusiasme wisatawan lokal yang berkunjung, Pantai Pasir Panjang boleh jadi akan menjadi salah satu magnet utama pariwisata Golo Mori ke depan.

Baca Juga:
Presiden Jokowi Resmikan Ruas Jalan Labuan Bajo – Golo Mori

“Untuk Pantai Pasir Panjang, sekarang memang mulai menggeliat. Setiap akhir pekan, banyak yang berkunjung ke sini,” jelas Samaila.

“Sekitar 30 warga Golo Mori juga membuka usaha di sekitar pantai ini. Semoga ekonomi masyarakat akan semakin membaik,” lanjutnya.

Selain pantai berpasir putih, Golo Mori juga menawarkan banyak keindahan lainnya. Sebab desa ini dikelilingi oleh perbukitan dengan elevasi antara 200-600 meter di atas permukaan laut.

Sekilas, perbukitan di ‘Gunung Tuhan’ itu mirip dengan Bukit Teletubbies di Kampung Lemes, Desa Macang Tanggar, yang bersebelahan dengan Desa Golo Mori.

Baca Juga:
PMBB Bersama Kades Golo Mori Gelar Aksi Pungut Sampah di Pantai Pasir Panjang

Sejauh mata memandang, hanya padang savana yang menyelimuti perbukitan. Kadang memberi sensasi hijau ketika musim hujan, dan kuning kecokelatan saat musim kemarau.

Puluhan petak sawah juga mengintip di balik perbukitan hijau. Suasana di sana begitu hening. Sesekali terdengar suara lenguhan kawanan kerbau, hewan paling banyak dipelihara masyarakat setempat.

Jika pengunjung mendaki ke titik tertinggi di perbukitan, maka akan tampak jelas Pulau Rinca yang berpasir pink dan kawasan Taman Nasional Pulau Komodo, habitat hewan purba komodo.

Jarak bibir pantai Golo Mori ke Pulau Rinca bahkan sangat dekat, tak lebih dari 400 meter. Namun untuk menyeberanginya, dibutuhkan perjuangan lumayan besar, karena arus air lautnya sangat kuat.

Hal itu terjadi karena Selat Molo merupakan pertemuan arus dari Selat Sumba dan Laut Flores. Sehingga tak jarang, perahu nelayan pun harus diberi pemberat berupa batu-batu kali, agar tak mudah terseret pusaran air.

Baca Juga:
Ini Deretan Artis yang Meriahkan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo

Sebelum akses darat Labuan Bajo – Golo Mori mendapat sentuhan dari Presiden Jokowi melalui Kementerian PUPR, masyarakat Golo Mori harus selalu bertarung dengan ganasnya Selat Molo saat hendak ke Labuan Bajo dan sebaliknya. Butuh waktu 2,5 hingga 3 jam dengan perahu (motor laut) untuk menjajal rute ini.

Jika harus memilih melewati jalur darat, juga bukanlah pilihan mudah. Perjalanan darat ke Labuan Bajo harus ditempuh selama hampir empat jam dengan berkendara melewati medan berupa jalan tanah, terjal, dan berbatu.

Perjalanan juga kadang dihadang oleh sungai – sungai kecil yang di musim hujan relatif sulit dilalui. Belum lagi karena jarang dilintasi, medan berbatu sering tertutup semak ilalang dan batang pepohonan.

Baca Juga:
Transformasi Labuan Bajo dan Target Kunjungan 1,5 Juta Wisatawan Per Tahun

Namun semuanya berubah, ketika sejak April 2022 pemerintah pusat memutuskan untuk membangun ruas jalan Labuan Bajo – Golo Mori sepanjang 25 km, dengan anggaran mencapai Rp481 miliar.

Selain membangun jalan, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR juga ikut meningkatkan kualitas empat jembatan sepanjang total 175 meter di Wae Mburak, Wae Kenari, Nanga Nae, dan Soknar.

Ruas jalan yang diresmikan Presiden Jokowi pada 14 Maret 2023 lalu itu pun mampu mempersingkat perjalanan warga Golo Mori ke Labuan Bajo, menjadi sekitar 30 menit saja.

Baca Juga:
Pertemuan Pejabat Senior di Golo Mori Labuan Bajo Awali Rangkaian KTT ASEAN 2023

Presiden Jokowi bahkan telah menjajal jalan baru ini sekaligus mengunjungi kawasan MICE Golo Mori, yang dibangun di atas lahan seluas 20 hektare. Pusat pertemuan internasional ini terdiri dari sebuah convention hall berkapasitas 400 orang, VVIP lobby, VVIP lounge, ruang VIP, ruang media center, menara pandang (observation deck), beach club, amphitheatre untuk 500 orang, dan dermaga kayu.

Bangunan serbaguna itu menghadap langsung ke Pulau Rinca dan hanya dibatasi oleh Selat Molo. Kawasan MICE ini dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

Nah, ada pantai pasir putih, ada bukit-bukit indah, juga ada kawasan MICE. Ini tentu menjadi modal kuat untuk masa depan pariwisata Golo Mori. klb/san

Terkini

Terpopuler

Pembuatan Undangan Digital, Klik Disini!