KABAR LABUAN BAJO – Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Parekrafbud) memperkuat kompetensi para pengelola homestay di ujung barat Pulau Flores itu dengan menggelar Pelatihan Pengelolaan Homestay.
Pelatihan tersebut berlangsung selama tiga hari di Aula Hotel Green Prundi Labuan Bajo, tanggal 12 – 14 Juni 2023.
Menurut Kabid Ekonomi Kreatif Dinas Parekrafbud Manggarai Barat, Tedy Nahas, pelatihan ini diikuti 40 orang peserta dari 12 kecamatan di Manggarai Barat.
“Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kompetensi pengelola usaha homestay, agar lebih profesional dan berkualitas dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan,” jelas Tedy Nahas, dalam laporannya pada pembukaan pelatihan ini, Senin 12 Juni 2023.
Baca Juga:
Labuan Bajo, Kampung Nelayan Kecil yang Disulap Menjadi Destinasi Berstandar Internasional
Sementara itu Kepala Dinas Parekrafbud Manggarai Barat, Pius Baut, SE, mengatakan, melalui pelatihan ini diharapkan para pengelola homestay di kawasan objek wisata di Kabupaten Manggarai Barat dapat terus belajar dan berinovasi.
“Tujuan pelatihan ini adalah pengelola homestay dapat belajar dan terus berinovasi akan penyelenggaraan homestay yang ramah lingkungan dan memenuhi standar homestay,” kata Pius Baut, saat mewakili Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, membuka pelatihan ini.
Menurut dia, dengan pengelolaan homestay yang optimal, tentu akan ikut menarik minat lebih banyak wisatawan untuk datang berkunjung dan menambah lama tinggal wisatawan selama berwisata di Manggarai Barat.
“Dengan begitu, produk wisata dan ekonomi kreatif yang dimiliki dapat terus berkembang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah destinasi wisata,” ujarnya.
Baca Juga:
Kata Para Pemimpin ASEAN Tentang Labuan Bajo: Indah, Romantis, Spektakuler!
Pius Baut menambahkan, keberadaan homestay sangat penting, termasuk ketika terjadi lonjakan pengunjung tidak bisa dipenuhi hotel atau penginapan lainnya.
“Jadi salah satu komponen wisata yang perlu dikembangkan untuk mendukung destinasi wisata adalah keberadaan homestay, terutama untuk memenuhi kebutuhan wisatawan saat lonjakan pengunjung atau wisata khusus yang tidak bisa dipenuhi oleh fasilitas akomodasi seperti hotel maupun penginapan lainnya,” tutur Pius Baut.
Ia pun berpesan kepada para pengelola homestay di Manggarai Barat, agar terus meningkatkan kerja sama, koordinasi dan kolaborasi dengan para stakeholder lainnya seperti hotel, restoran, tempat-tempat kuliner, usaha travel, mitra pelaku usaha, seniman, budayawan dan lainnya.
“Kolaborasi dan kerja sama ini penting agar tercipta hubungan baik dan saling sinergis satu sama lain. Apalagi dengan status kita sebagai destinasi pariwisata super prioritas,” pungkas Pius Baut. klb/san