KABAR LABUAN BAJO – Kepala Bidang Layanan Tata Kelola pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Manggarai Barat, Tarsisius Cai, mengakui bahwa sebanyak 139 menara Base Transceiver Station (BTS) telah dibangun di Manggarai Barat.
Dari jumlah tersebut, menurut dia, 65 menara BTS di antaranya dibangun oleh pemerintah melalui Kementerian Kominfo. Sisanya 74 menara BTS yang dibangun oleh operator seluler.
Tarsisius menyampaikan hal ini saat tampil sebagai keynote speech pada kegiatan ‘Makin Cakep Digital Melalui Literasi Digital’, di Lando, Kecamatan Boleng, Manggarai Barat, Rabu 2 Agustus 2023.
Baca Juga:
Praktisi Beberkan Alasan BTS 4G Bakti Kominfo Tak Beroperasi Optimal, Bukan Mangkrak
“Pemkab Manggarai Barat telah bekerja sama dengan Kementerian Kominfo dan swasta untuk membangun tower,” ungkapnya, seperti dikutip dari InfoPublik.
“Jumlah BTS yang sudah bangun di Manggarai Barat sebanyak 65 unit tower BTS yang bangun (oleh pemerintah) di desa yang mengalami blank spot. Dan swasta membangun 74 unit tower,” imbuh Tarsisius.
Ia mengatakan, pemerintah membangun 65 menara BTS di desa ini, dalam rangka untuk melayani masyarakat yang selama ini mengalami kendala jaringan internet. Hanya saja, diakui Tarsisius, layanan dari 65 menara BTS yang telah dibangun pemerintah ini belum maksimal sejauh ini.
Baca Juga:
Sidang Kasus Korupsi BTS 4G, Bakti Kominfo: 3.175 BTS Telah Dibangun
Salah satu kendalanya, menurut dia, menara BTS yang dibangun pemerintah tersebut tidak terlalu tinggi. Akibatnya, jangkauan jaringannya cukup terbatas.
Kondisi ini jauh berbeda dengan yang dibangun pihak swasta, dalam hal ini operator seluler, dimana menaranya cukup tinggi. Jangkauan jaringannya pun tentu sangat luas.
“Tower yang dibangun pihak swasta tingginya di atas 45 meter. Sedangkan BTS bantuan pemerintah paling tinggi 45 metee, sehingga jangkauan jaringannya hanya 1 km,” papar Tarsisius. klb/angela