KABAR LABUAN BAJO – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut sekitar 300 ribu bayi berisiko stunting baru setiap tahunnya di Indonesia.
Berdasarkan data BKKBN, pasangan yang menikah di Indonesia per tahun antara antara 1,9 juta hingga 2 juta pasangan. Dari total yang nikah, yang hamil di tahun pertama sekitar 1,6 juta pasangan.
“Dari 1,6 juta pasangan yang hamil di tahun pertama, yang stunting ada 300 ribu dalam keadaan sekarang,” papar Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, dalam Kick Off Meeting yang diikuti di Jakarta, Kamis 16 Februari 2023.
Ia pun mengungkapkan penyebab bayi lahir dengan risiko stunting ini. Salah satunya, sebagai dampak dari skrining kesehatan calon ibu yang masih lemah.
Banyak pasangan, menurut dia, diketahui tidak memeriksakan kondisi kesehatannya sebelum menikah. Banyak pasangan yang lebih sibuk mementingkan pergelaran pre-wedding yang memakan banyak biaya, dibandingkan melakukan pre-konsepsi.
Akibatnya, banyak calon ibu telat mendapatkan penanganan karena baru mengetahui jika dirinya mengidap suatu penyakit atau terkena anemia. Artinya, kehamilan ibu tidak dipersiapkan dengan sehat.
Belum lagi, lanjut Hasto Wardoyo, skrining kesehatan yang telat membuat banyak ibu harus meninggal sia-sia ketika melahirkan. Dalam data milik BKKBN, angka kematian ibu (AKI) di Indonesia kini masih 189 per 100.000 kelahiran hidup.
“Kami sedih, kita tidak melihat saja kematiannya ada di mana-mana. Bisa dibayangkan kalau 189 meninggal dari 100.000, itu kalau per satu juta yang mati jadi berapa? Mereka jadi meninggal sia-sia karena melahirkan, padahal kematian ibu itu bisa dicegah,” tandasnya.
Dampak lain dari skrining kesehatan yang lemah itu berujung pada angka kematian bayi (AKB) yang tinggi. Saat ini angka kematian bayi mencapai 16 per 1.000 kelahiran hidup. Sementara angka prevalensi stuntingnya 21,6 persen.
“Maka dari itu, kalau yang mau nikah, kita skrining dulu kadar Hb-nya harus memenuhi syarat, lingkar lengannya memenuhi syarat dan itu yang harus kita kerjakan bersama Menkes,” papar Hasto Wardoyo. klb/angela