BNPB: Bencana Kekeringan di Indonesia Terus Meningkat

Facebook
Twitter
WhatsApp
LinkedIn
Pinterest
Print
Data bencana alam di Indonesia pada periode 1 Januari hingga 22 Juni 2023. (Foto: HO/BNPB)

KABAR LABUAN BAJO – Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana alam di Indonesia terus menunjukkan peningkatan sejak Januari hingga Juni 2023.

Sebagaimana data yang dirilis BNPB, Kamis 22 Juni 2023, bencana kekeringan terlihat meningkat tajam jika dibandingkan data hingga awal Juni yang tercatat hanya satu (1) bencana kekeringan.

Dari total 1.808 bencana alam dalam periode 1 Januari hingga 22 Juni 2023, tercatat jumlah bencana kekeringan mencapai 9 bencana.

Bencana alam lainnya berupa banjir sebanyak 661 bencana, cuaca ekstrem (608), tanah longsor (325), kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla (170), gelombang pasang dan abrasi (18), gempa bumi (15), dan erupsi gunung api dengan 2 kejadian.

Baca Juga:
Indonesia Memasuki Musim Kemarau, BMKG Ajak Hemat Penggunaan Air

Dari total 1.808 bencana alam dalam periode 1 Januari hingga 22 Juni 2023 ini, Jawa Barat masih berada di daftar teratas dengan jumlah bencana alam terbanyak, yakni dengan 344 bencana.

Di bawahnya ada Jawa Tengah dengan 321 bencana. Kedua daerah ini oleh BNPB dimaksukkan dalam zona merah atau daerah dengan lebih dari 150 bencana alam.

Sementara beberapa daerah lainnya, masuk dalam zona orange (50-150 bencana alam). Seperti Aceh dengan 95 bencana, Jawa Timur (95), Kalimantan Selatan (80), NTT (77), Sumatera Barat (71), NTB (65) dan Sulawesi Selatan dengan 62 bencana.

Adapun provinsi lainnya di Indonesia masuk dalam zona hijau atau kurang dari 50 bencana alam selama periode 1 Januari hingga 22 Juni 2023.

Baca Juga:
20 Kabupaten di NTT Siaga Bencana Kekeringan

Dari berbagai bencana yang terjadi sejak 1 Januari ini, BNPB mencatat 156 orang meninggal dunia, 8 orang hilang, 5.496 orang luka – luka, dan 2,8 juta orang menderita dan mengungsi.

BNPB juga melaporkan kerusakan akibat berbagai bencana alam yang terjadi, seperti 19.851 unit rumah rusak. Rinciannya, 2.549 unit rumah rusak berat, 2.737 unit rusak sedang, dan 14.565 unit rusak ringan.

Berbagai fasilitas publik juga dilaporkan rusak. Seperti 214 fasiltas pendidikan, 203 fasilitas peribadatan, 37 fasilitas kesehatan, 58 unit kantor dan 117 jembatan. klb/san

Terkini

Terpopuler

Pembuatan Undangan Digital, Klik Disini!