KABAR LABUAN BAJO – Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana alam di Indonesia terus menunjukkan peningkatan sejak Januari hingga awal Juni 2023.
Meningkatnya data bencana alam ini terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, tak terkecuali di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebagaimana data yang dirilis BNPB, Rabu 7 Juni 2023, di NTT tercatat sebanyak 77 bencana alam dalam periode 1 Januari hingga 7 Juni 2023.
Jumlah ini meningkat tajam jika dibandingkan dengan periode 1 Januari hingga 10 Maret lalu, yang mencatat 19 bencana alam di NTT.
Baca Juga:
Indonesia Memasuki Musim Kemarau, BMKG Ajak Hemat Penggunaan Air
Dengan total 77 bencana, BNPB memasukkan NTT dalam zona orange (50-150 bencana alam), bersama Provinsi Jawa Timur dengan 89 bencana, Kalimantan Selatan (77), Sumatera Barat (71), Aceh (70), NTB (65) dan Sulawesi Selatan dengan 59 bencana.
BNPB juga menetapkan dua provinsi dalam zona merah (lebih dari 150 bencana alam), yakni Jawa Barat dengan 322 bencana dan Jawa Tengah dengan 316 bencana.
Adapun provinsi lainnya di Indonesia masuk dalam zona hijau atau kurang dari 50 bencana alam selama periode 1 Januari hingga 7 Juni 2023.
Baca Juga:
20 Kabupaten di NTT Siaga Bencana Kekeringan
Sementara itu, dari total 1.711 bencana alam yang terjadi di Indonesia dalam periode 1 Januari hingga 7 Juni 2023, banjir masih mendominasi dengan total 651 bencana, disusul cuaca ekstrem 584 bencana.
Sisanya tanah longsor dengan jumlah 314 bencana, kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla (128), gelombang pasang dan abrasi (18), gempa bumi (13), erupsi gunung api (2), serta bencana kekeringan 1 kejadian.
Dari berbagai bencana yang terjadi sejak 1 Januari ini, BNPB mencatat 154 orang meninggal dunia, 8 orang hilang, 5.487 orang luka – luka, dan 2,8 juta orang menderita dan mengungsi.
BNPB juga melaporkan sebanyak 19.600 unit rumah, 451 unit fasiltas publik, 58 unit kantor dan 108 jembatan yang rusak akibat berbagai bencana alam yang terjadi. klb/san