KABAR LABUAN BAJO – Pemerintah menunjuk PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) untuk membangun kawasan Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) di Golo Mori, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penunjukkan ini beralasan. Sebab ITDC sudah berpengalaman membangun serta mengelola The Nusa Dua di Bali serta The Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepercayaan tersebut pun tak disia-siakan ITDC. Anak usaha dari PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney yang merupakan BUMN Holding Jasa Pariwisata dan Pendukung ini, langsung tancap gas dengan memoles kawasan Golo Mori.
Baca Juga:
Tinjau Kesiapan Labuan Bajo Jelang KTT ASEAN, Presiden Jokowi: Semuanya Bagus dan Indah
Venue KTT ASEAN 2023
Target besarnya, kawasan MICE Golo Mori bisa menjadi venue KTT ASEAN, 9-11 Mei 2023. Ini untuk jangka pendek. Tentu, ada pula target jangka panjangnya. Apakah ITDC bisa mewujudkan ini?
Jawabannya, bisa! Sebab saat meninjau kawasan tersebut, Selasa 14 Maret 2023, Presiden Jokowi sangat puas dengan progres pengerjaan kawasan MICE Golo Mori yang sudah mencapai 95 persen.
“Saya melihat venue sudah siap semuanya, tinggal sentuhan sedikit-sedikit,” kata Presiden Jokowi, usai meninjau kawasan MICE Golo Mori.
“Yang paling penting, kita juga ingin mempromosikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas. Di Golo Mori ini bagus. Di Labuan Bajo juga bagus. Saya melihat, tengok kiri, tengok kanan, semuanya bagus dan indah,” lanjut Kepala Negara.
Baca Juga:
ITDC: Kawasan MICE di Golo Mori Siap Menyambut Peserta KTT ASEAN 2023
Secara tak langsung, pernyataan Presiden Jokowi ini seperti ingin memberikan kabar gembira kepada publik, bahwa Labuan Bajo umumnya dan Golo Mori khususnya, sudah siap menyambut para delegasi ASEAN Summit, Mei mendatang.
Lebih dari itu, pernyataan Kepala Negara juga menyiratkan harapan bahwa kawasan MICE Golo Mori ke depan dapat berperan dalam mempromosikan destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Labuan Bajo.
Itu berarti, pembangunan kawasan MICE Golo Mori tidak sebatas sebagai venue KTT ASEAN 2023. Setelah even internasional itu, kawasan MICE Golo Mori tentu bisa dimanfaatkan untuk hal lainnya. Benarkah demikian?
Masa Depan Kawasan MICE Golo Mori
Menjawab pertanyaan ini, Direktur Utama ITDC, Ari Respati, memberikan gambaran umum tentang kawasan Golo Mori di masa depan, pasca-ASEAN Summit.
Baca Juga:
ITDC Terima Kunjungan Presiden Jokowi Jelang KTT ASEAN 2023
Ia memastikan bahwa kawasan MICE Golo Mori tidak akan berhenti setelah KTT ASEAN selesai. Pemanfaatan kawasan itu akan dilanjutkan hingga berdampak pada peningkatan ekonomi.
Pasca-KTT ASEAN, demikian Ari Respati, kawasan MICE Golo Mori akan dibuka untuk umum. Artinya, apabila ada kegiatan masyarakat seperti wedding party, atau kegiatan pemerintah seperti pertemuan, dapat dilaksanakan di kawasan tersebut.
Tentang hal ini, ia mengaku telah disampaikan kepada pemerintah daerah dalam hal ini Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, saat mendampingi Presiden Jokowi meninjau kawasan MICE Golo Mori.
“Saya sudah sampaikan kepada Pak Gubernur, agar memberi arahan, sehingga acara pemerintah bisa diselenggarakan di sini. Karena ini tidak hanya aset pemerintah pusat, tapi juga aset yang berharga buat pemerintah NTT,” tutur Ari Respati.
Baca Juga:
Terima Kunjungan Presiden Jokowi, Bupati Edi Endi: Labuan Bajo Siap Gelar KTT ASEAN 2023
Karena ke depan dibuka untuk umum, lanjut dia, maka pengembangan kawasan MICE Golo Mori akan bekerja sama dengan pihak ketiga. Hal ini terutama dalam memanfaatkan lahan yang telah diberikan kepada ITDC untuk dikembangkan, yakni seluas kurang lebih 300 hektare.
“Kami telah diberi hak untuk memanfaatan lahan seluas 20 hektare. Tapi pengembangannya akan bekerja sama dengan pihak ketiga, utamanya lahan yang luasnya hampir mencapai 300 hektare,” beber Ari Respati.
Pihak ketiga dimaksud, di antaranya adalah Hotel Indonesia Nature (HIN). Pemanfaatan secara operasional, kelak akan dikelola oleh HIN. Sebab ITDC dan HIN, berada dalam satu holding pariwisata, InJourney atau PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero).
Baca Juga:
Presiden Jokowi Resmikan Ruas Jalan Labuan Bajo – Golo Mori
Dari sekian proyek yang dikembangkan InJourney, demikian Ari Respati, proyek kawasan MICE Golo Mori adalah yang terbesar.
Karena itu, selain dengan HIN, ITDC juga mencari investor lain untuk membangun hotel, resort dan lainnya di kawasan tersebut.
Saat ini, ITDC terus mengembangkan kawasan MICE Golo Mori menjadi sebuah kawasan berstandar internasional untuk menjamu berbagai acara termasuk pertemuan tingkat kepala negara dunia.
Kawasan MICE ini dilengkapi dengan beach club, observation deck, dan dermaga kayu, serta berhadapan langsung salah satunya dengan Pulau Rinca yang masuk ke dalam Taman Nasional Komodo (TNK) yang merupakan situs warisan dunia UNESCO. klb/san