KABAR LABUAN BAJO – Hari Minggu pertama bulan Mei setiap tahun, dirayakan sebagai Hari Ibu Berkabung Internasional atau International Bereaved Mother’s Day. Untuk tahun 2023 ini, Hari Ibu Berkabung Internasional jatuh pada tanggal 7 Mei.
Peringatan ini mungkin masih cukup asing di telinga kebanyakan orang, termasuk di Indonesia. Maklum, publikasi terkait peringatan ini memang masih sangat minim.
Rata-rata masyarakat di Indonesia lebih akrab dengan Hari Ibu. Sangat sedikit yang mengingat betapa hancurnya hati para ibu atau orang tua yang berduka atas kehilangan anak mereka.
Baca Juga:
5 Mei: Hari Bidan Internasional
Dikutip dari National Today, Hari Ibu Berkabung Internasional adalah hari bagi para ibu yang kehilangan anak-anak mereka.
Ini adalah kesempatan untuk berbagi atau berbicara tentang semua yang mungkin telah mereka alami. Wanita yang berduka untuk anak adalah ibu juga, bahkan jika bayi mereka tidak lagi bersama mereka.
Hari Ibu Berkabung Internasional dimulai di Australia, berkat Carly Marie Dudley. Ibu dari 4 anak yang penuh perhatian dan pekerja seni yang kreatif dari Perth, Australia Barat, ini mengalami duka mendalam atas kehilangan putranya.
Baca Juga:
8 Maret: Hari Perempuan Internasional
Sejak saat itu, wanita di seluruh dunia menyambut dan memperingati hari ini. Hari Ibu Berkabung Internasional diperingati untuk menghormati orang tua yang kehilangan anak — terutama ibu yang mungkin mengalami lahir mati, SIDS, keguguran, atau jenis kehilangan bayi lainnya.
Rasa sakit kehilangan bayi tentu tak terbayangkan. Kesedihan bertahan selama berbulan-bulan, bertahun-tahun, atau seumur hidup. Bahkan mengasuh bayi baru di kemudian hari, bisa diisi dengan kesedihan dan rasa bersalah.
Hari Ibu setiap tahun menjadi rumit bagi para ibu yang berduka, yang berjuang di banyak tingkatan. Dunia tidak mengenali mereka sebagai ibu, bahkan ketika keibuan mengalir di setiap serat keberadaan mereka.
Orang yang dicintai merasa tidak nyaman untuk mengungkitnya. Apakah membicarakannya akan lebih menyusahkan? Haruskah kita menghindarkan mereka dari rasa sakit?
Baca Juga:
12 April: Hari Anak Jalanan Internasional
Semua teka-teki yang valid dan alasan kuat mengapa Hari Ibu Berkabung Internasional menjadi berkat bagi banyak ibu di mana pun.
Ekspresi kesedihan yang terbuka membantu proses penyembuhan. Ibu dapat secara terbuka menceritakan apa yang dialaminya selama hamil.
Mungkin berbagi foto bayi mereka. Para ibu dapat mengenang, menangis, atau bahkan berbagi mimpi yang mereka miliki untuk anak-anak mereka.
Dengan berbagi cerita dan kesedihan, keluarga dapat secara bertahap mengubah rasa sakit menjadi penerimaan dan akhirnya kedamaian. klb/san