KABAR LABUAN BAJO – Tanggal 5 Agustus diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Burkina Faso. Negara di Afrika Barat ini merdeka dari protektorat Prancis pada tanggal 5 Agustus 1960.
Burkina Faso berbatasan dengan Mali di sebelah utara; Togo dan Ghana di selatan; Niger di timur; Benin di tenggara; dan Pantai Gading di barat daya.
Dahulu, negara ini bernama Republik Volta Hulu. Presiden Thomas Sankara kemudian mengganti nama negara itu menjadi Burkina Faso, pada 4 Agustus 1984.
Baca Juga:
26 Juli: Hari Kemerdekaan Liberia
‘Burkina’ dalam bahasa Mossi, suku terbesar di negara itu, berarti ‘orang terhormat’ atau ‘orang jujur’. Sedangkan ‘Faso’, dalam bahasa Dioula, berarti ‘tanah air’. Itu artinya, Burkina Faso dapat diartikan sebagai ‘tanah air orang-orang terhormat’.
Ibu kota Burkina Faso adalah Ouagadougou (dilafal: Wagadugu), atau disebut ‘Waga’ oleh penduduk setempat. Sedangkan penduduk Burkina Faso biasa disebut sebagai Burkinabé.
Dikutip dari National Today, Burkina Faso adalah sebuah negara yang memiliki 66 suku bangsa, dengan mayoritas adalah Suku Mossi. Suatu ketika, antara abad kedelapan dan ke-11, Proto-Mossi tiba di bagian timur jauh, yang sekarang disebut Burkina Faso, dengan suku-suku lain tiba sekitar abad ke-15.
Selama perebutan Eropa untuk Afrika pada awal tahun 1890-an, orang Eropa berusaha untuk mengklaim bagian dari apa yang sekarang disebut Burkina Faso. Dengan perebutan ini, terjadi pertempuran sengit dan terkadang bersekutu dengan penduduk lokal Burkina Faso dalam upaya untuk merebut wilayah tersebut.
Baca Juga:
26 Juli: Hari Kemerdekaan Maladewa
Negara itu kemudian diserbu oleh Prancis, hingga akhirnya menjadi protektorat Prancis pada tahun 1896.
Ada banyak kebuntuan terjadi selama bertahun – tahun, terutama yang melawan kekuatan pemimpin yang kuat, Samori Ture, yang merupakan seorang ulama Islam dan ahli strategi militer.
Prancis baru bisa menaklukkan wilayah timur dan barat dan kedua wilayah tersebut diduduki oleh Prancis pada tahun 1897. Sebagian besar dari apa yang sekarang menjadi Burkina Faso, baru bisa ditaklukkan Prancis pada tahun 1898. Namun, kendali atas beberapa bagiannya, tetap sulit.
Baca Juga:
5 Juli: Hari Kemerdekaan Venezuela
Karena takut akan terulangnya pemberontakan bersenjata, Prancis memisahkan wilayah Burkina Faso saat ini dari Senegal Atas dan Niger. Wilayah itu bernama French Upper Volta dan didirikan pada 1 Maret 1919.
Upper Volta atau Republik Volta Hulu menjadi pemerintahan sendiri pada Desember 1958 dan kemudian menjadi negara yang sepenuhnya merdeka dua tahun kemudian, tepatnya pada 5 Agustus 1960.
Pada Agustus 1984, Presiden Thomas Sankara saat itu, mengubah nama negara ini menjadi ‘Burkina Faso’, seperti yang dikenal hingga saat ini. klb/angela