KABAR LABUAN BAJO – Tanggal 30 September merupakan Hari Kemerdekaan Botswana. Republik Botswana resmi menjadi negara berdaulat pada tanggal 30 September 1966.
Botswana adalah salah satu negara di Afrika bagian selatan, yang terkurung oleh daratan. Sebelumnya negara ini menjadi bagian dari protektorat Britania Raya, yang bernama Bechuanaland.
Negara dengan ibu kota sekaligus kota terbesar Gaborone ini berbatasan dengan Namibia di barat dan utara; Zambia dan Zimbabwe di timur laut; serta Afrika Selatan di tenggara dan selatan.
Perbatasan Sungai Zambezi dengan Zambia hanya beberapa ratus meter panjangnya. Perbatasan sepanjang saluran utama Sungai Chobe hingga Zambezi ini disengketakan dengan Namibia hingga keputusan Mahkamah Internasional pada tahun 1999 memenangkan Botswana.
Meski begitu, titik pertemuan perbatasan Botswana, Namibia, Zambia, dan Zimbabwe di tengah sungai, tidak pernah ditentukan secara pasti.
Baca Juga:
23 September: Hari Nasional Arab Saudi
Dikutip dari National Today, nama Botswana diambil dari nama kelompok etnis mayoritasnya, Tswana. Botswana telah mendapatkan ketenaran di seluruh dunia sebagai negara demokratis yang damai dan semakin makmur sejak kemerdekaannya.
Menurut catatan sejarah, masyarakat Tswana yang tinggal di kawasan ini pada akhir abad ke-19 diserang oleh masyarakat dari timur laut dan diancam oleh serbuan petani Boer Belanda dari selatan dan timur.
Para pemimpin Batswana, Khama III, Bathoen, dan Sebele, meminta dukungan pemerintah Inggris dalam memerangi ancaman tersebut. Pada tanggal 31 Maret 1885, Inggris menempatkan bagian utara wilayah tersebut, yang dikenal sebagai Bechuanaland. Istilah ini berasal dari frasa Tswana versi bahasa Inggris ‘Tanah Tswana’.
Selanjutnya Uni Afrika Selatan pernah didirikan pada tahun 1910 oleh koloni-koloni besar Inggris di wilayah tersebut. Bechuanaland dimaksudkan bergabung, untuk menjadi anggota serikat pekerja.
Hanya saja hal ini tidak pernah dilaksanakan. Kepala suku setempat menolak bergabung dengan serikat tersebut karena yakin hal itu akan merugikan rakyat. Inggris pun gagal menyelesaikan penyerahan wilayah tersebut ke Afrika Selatan.
Bahkan dengan berdirinya apartheid di Afrika Selatan pada tahun 1948, harapan integrasi ke negara tersebut menjadi pupus.
Baca Juga:
6 September: Hari Kemerdekaan Eswatini
Inggris, yang terkena dampak negatif dari aktivitas Perang Dunia II dan meningkatnya keinginan untuk merdeka, memulai proses meminimalkan koloninya, termasuk di Afrika. Proses ini selesai pada akhir Perang Dunia II.
Pada tahun 1964, Inggris menyetujui proposal pembentukan pemerintahan sendiri di Botswana. Selanjutnya pada tanggal 30 September 1966, sebuah konstitusi baru diadopsi, sekaligus membuka jalan bagi pemilihan umum pertama di negara itu, yang menghasilkan kemerdekaan Botswana.
Seretse Khama, pemimpin gerakan kemerdekaan dan penuntut sah jabatan ketua Ngwato, diangkat sebagai presiden pertama Botswana. Ia dipilih kembali hingga kali, dan meninggal pada 1980 saat masih menjabat. klb/angela