KABAR LABUAN BAJO – Tanggal 3 Juni diperingati sebagai Hari Sepeda Sedunia. Peringatan tersebut secara resmi ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui resolusi pada tanggal 12 April 2018, yang menyatakan 3 Juni sebagai Hari Sepeda Sedunia.
Resolusi tersebut dengan suara bulat diadopsi oleh 193 negara anggota Majelis Umum PBB. Resolusi ini juga sangat didukung oleh Turkmenistan dan disponsori bersama oleh sekitar 56 negara.
Disarikan dari beberapa sumber, penetapan Hari Sepeda Sedunia bermula dari kampanye Profesor Leszek Sibilski, yang berbasis di AS.
Baca Juga:
25 April: Hari Malaria Sedunia
Ia memprakarsai kampanye akar rumput dengan kelas sosiologinya, untuk mempromosikan resolusi PBB yang akan menetapkan hari untuk advokasi dan perayaan sepeda sederhana di seluruh dunia.
Pada 2015, Sibilski mendedikasikan dirinya untuk proyek akademik, mengeksplorasi sepeda dan perannya dalam pembangunan.
Proyeknya melambung menjadi gerakan besar yang didukung oleh ‘Mobilitas Berkelanjutan untuk Semua’, dan akhirnya menghasilkan hari internasional khusus yang ditetapkan oleh PBB untuk mempromosikan bersepeda.
Baca Juga:
23 April: Hari Buku Sedunia
Selain karena gerakan Sibilski, PBB juga menetapkan Hari Sepeda Sedunia karena dampak sepeda pada masyarakat cukup transformatif. Bahkan orang termiskin pun, mendapatkan akses ke transportasi dasar dengan sepeda.
Bersepeda juga merupakan aktivitas yang sangat berguna, terutama di tengah hiruk pikuk dunia saat ini. Hampir semua jalan utama di dunia disesaki kendaraan bermotor, dan polusi udara tak terhindarkan.
Bersepeda memungkinkan untuk melatih otot sehingga baik untuk kesehatan. Bersepeda juga tentu untuk mengurangi konsumsi bahan bakar, sehingga sangat baik bagi lingkungan.
Baca Juga:
21 April: Hari Kreativitas dan Inovasi Sedunia
Sepeda berkontribusi pada udara yang lebih bersih dan mengurangi kemacetan serta membuat pendidikan, perawatan kesehatan, dan layanan sosial lainnya lebih mudah diakses oleh populasi yang paling rentan.
Bahkan pada 15 Maret 2022, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi tentang integrasi sepeda arus utama ke dalam sistem transportasi umum untuk pembangunan berkelanjutan.
Dalam resolusi ini ditekankan bahwa sepeda adalah alat transportasi berkelanjutan dan menyampaikan pesan positif untuk mendorong konsumsi dan produksi berkelanjutan, serta berdampak positif terhadap iklim. klb/san