26 Juni: Hari Kemerdekaan Madagaskar

Facebook
Twitter
WhatsApp
LinkedIn
Pinterest
Print
Tangkapan layar - Peta negara Madagaskar di google maps. (Foto: Kabar Labuan Bajo/San Edison)

KABAR LABUAN BAJO – Tanggal 26 Juni diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Madagaskar. Negara dengan ibu kota Antananarivo ini menjadi koloni Prancis selama lebih dari 65 tahun, sebelum akhirnya merdeka pada tanggal 26 Juni 1960.

Dirangkum dari beberapa sumber, Republik Madagaskar merupakan sebuah negara pulau di Samudra Hindia, lepas pesisir timur Afrika. Pulau Madagaskar adalah pulau terbesar keempat di dunia dan negara kepulauan terbesar kedua di dunia setelah Indonesia.

Selain pulau utama, beberapa pulau kecil di sekitarnya juga menjadi klaim republik ini, seperti Pulau Juan de Nova, Pulau Europa, Kepulauan Glorioso, Pulau Tromelin, dan Bassas da India, meskipun pulau-pulau tersebut adalah milik Prancis.

Baca Juga:
25 Juni: Hari Kemerdekaan Kroasia

Meski secara geografis berdekatan dengan Afrika, sejarah geologi, biologi, dan demografi Madagaskar berbeda dengan wilayah daratan utama benua itu. Madagaskar lebih terasa seperti di Asia Tenggara daripada Afrika, baik dilihat dari bahasa, budaya, sosial, dan bentang alamnya.

Secara geologi, Madagaskar berada pada lempeng yang terpisah dari benua utama Afrika. Pulau ini adalah daratan tua, sama seperti Australia, sehingga tanahnya kaya akan bahan mineral akibat tidak adanya aktivitas vulkanik. Kebanyakan tanahnya berwarna merah, menunjukkan keadaan tanah yang telah melapuk.

Akibat isolasi ratusan juta tahun tersebut, flora dan fauna Madagaskar sangat khas dan banyak spesies endemik ditemukan di negara itu. Keadaan ini mirip dengan yang terjadi pada Pulau Sulawesi, Indonesia.

Baca Juga:
17 Juni: Hari Kemerdekaan Islandia

Sementara itu dikutip dari National Today, Madagaskar memiliki sejarah yang kaya dan rumit dari berbagai pemukim dan pengaruh. Selama abad pertengahan, negara itu diperintah oleh kepala suku setempat dan masyarakat termasuk Sakalava, Merina, dan Betsimisaraka. 

Pada abad ke-18, dinasti di Madagaskar mulai terbentuk, dan di antaranya Maroserana di barat daya dan Andriana-Merina di Madagaskar tengah menciptakan kerajaan yang luas. Kekaisaran Sakalava menguasai Menabe dan Boina, negara bagian di Madagaskar barat. 

Bendera Madagaskar. (Foto: Pixabay)

Pada abad ke-19, Katolik Roma – Prancis dan Protestan Inggris mulai bersaing untuk mendapatkan supremasi, dan Prancis mulai memperluas pengaruhnya atas Sakalava. 

Secara bertahap, pasukan Prancis mulai menduduki wilayah itu, dan pada tahun 1895, Madagaskar diakui sebagai protektorat Prancis.

Baca Juga:
27 April: Hari Kemerdekaan Togo

Kemudian pada tahun 1947, pemberontakan meletus dalam kekerasan di Madagaskar timur, tetapi dengan mudah dipadamkan. Tercatat lebih dari 11.000 hingga 100.000 korban Malagasi dan 550 kematian Prancis. 

Pada tahun 1958, Prancis setuju untuk membiarkan wilayah seberang lautnya menentukan kemerdekaan mereka. Madagaskar memilih otonomi dari komunitas Prancis.

Pada 14 Oktober 1958, Republik Malagasi yang otonom diproklamirkan. Selanjutnya, Madagaskar memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 26 Juni 1960. klb/angela

Terkini

Terpopuler

Pembuatan Undangan Digital, Klik Disini!