KABAR LABUAB BAJO – Tanggal 25 Juli diperingati sebagai Hari Pencegahan Tenggelam Sedunia. Peringatan tersebut ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada April 2021, melalui resolusi Majelis Umum A/ RES/ 75/ 273.
Acara advokasi global ini berfungsi sebagai kesempatan untuk menyoroti dampak tragis dan mendalam dari tenggelam pada keluarga dan masyarakat, serta menawarkan solusi penyelamatan jiwa untuk mencegahnya.
Semua pemangku kepentingan – pemerintah, badan PBB, organisasi masyarakat sipil, sektor swasta, akademisi dan individu – diundang untuk menandai Hari Pencegahan Tenggelam Sedunia dengan menyoroti perlunya tindakan mendesak, terkoordinasi dan multi-sektoral melalui beberapa langkah.
Seperti memasang penghalang yang mengontrol akses ke air; menyediakan tempat yang aman jauh dari air seperti crèches untuk anak prasekolah dengan pengasuhan anak yang mampu; mengajarkan keterampilan berenang, keamanan air, dan penyelamatan yang aman; melatih para pengamat dalam penyelamatan dan resusitasi yang aman; menetapkan dan menegakkan peraturan berperahu, pelayaran dan penyeberangan yang aman; serta meningkatkan manajemen risiko banjir.
Baca Juga:
24 Juli: Hari Perawatan Diri Internasional
PBB menetapkan Hari Pencegahan Tenggelam Sedunia, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang bencana dan efek jangka panjang dari tenggelam baik pada keluarga maupun masyarakat, sambil juga mengedukasi cara menyelamatkan jiwa untuk mencegahnya.
Apalagi data menunjukkan, sebagaimana dilansir laman resmi PBB, diperkirakan 236.000 orang tenggelam setiap tahun dan biasanya lebih sering terjadi pada anak-anak yang berusia lima hingga 14 tahun.
Penelitian juga telah menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja dari daerah pedesaan cenderung lebih banyak tenggelam daripada mereka yang berasal dari kota. klb/angela