KABAR LABUAN BAJO – Republik Estonia, tercatat sebagai salah satu negara dengan sejarah yang panjang. Negara ini mendeklarasikan kemerdekaan pada tanggal 24 Februari 1918, setelah runtuhnya Kerajaan Rusia.
Tallinn, yang merupakan tempat diumumkannya kemerdekaan oleh Komite Penyelamatan Estonia dari Maapaev pada tanggal 24 Februari 1918 merupakan ibu kota Estonia. Sehari sebelumnya, Komite ini juga mengumumkan kemerdekaan Estonia di Parnu.
Hanya saja, tanggal 24 Februari yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Nasional atau Hari Kemerdekaan Estonia, meski baru resmi diakui tanggal 2 Februari 1920 atau dua tahun kemudian.
Baca Juga:
22 Februari: Hari Kemerdekaan Saint Lucia dari Inggris
Republik Estonia merupakan sebuah negara berdaulat di kawasan Baltik, di Eropa Utara. Estonia berbatasan dengan Teluk Finlandia di utara, dengan Laut Baltik di barat, dengan Latvia dan Teluk Riga di selatan, serta Danau Peipus (Peipsi) dan Rusia di timur. Di seberang barat Laut Baltik terletak Swedia, sedangkan di utaranya terdapat Finlandia.
Wilayah Estonia seluas 45.227 km2, dan dipengaruhi oleh iklim sedang. Bangsa Estonia tergolong orang Fin Baltik, dengan bahasa resminya adalah bahasa Esti yang serumpun dengan bahasa Suomi, meskipun hanya mirip beberapa persen.
Estonia berbentuk republik dengan corak demokrasi parlementer dan dibagi ke dalam 15 county atau setara kabupaten di Indonesia. Kota terbesar sekaligus pusat pemerintahan Estonia adalah Tallinn.
Estonia terdaftar sebagai negara dengan ekonomi berpendapatan tinggi (High-Income Economy) oleh Bank Dunia, sebagai negara ekonomi maju (Advanced Economy) oleh Dana Moneter Internasional serta anggota OECD berpendapatan tinggi.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahkan menyatakan Estonia sebagai negara maju dengan Indeks Pembangunan Manusia yang “Sangat Tinggi”. Negara ini juga berperingkat tinggi dalam hal kebebasan pers, ekonomi, demokrasi, politik, dan pendidikan.
Hanya saja untuk sampai pada konsisi saat ini, Estonia sesungguhnya berjibaku dengan perang. Bahkan setelah 22 tahun merdeka, tepatnya pada tanggal 6 Agustus 1940, Estonia secara tidak sah diambil-alih oleh Uni Soviet sebagai Republik Sosialis Soviet Estonia.
Banyak negara, termasuk Amerika Serikat, tidak mengakui pengambil-alihan Estonia oleh Uni Soviet ini. Kedudukan Rusia atas Estonia ini tidak mendapat pengakuan dunia internasional.
Baca Juga:
18 Februari Hari Kemerdekaan Republik Gambia
Setelah Jerman menyerang Uni Soviet pada tanggal 22 Juni 1941, ada asa bagi Estonia. Jerman dianggap sebagai pembebas oleh sebagian besar orang Estonia dari Uni Soviet dan penindasannya. Orang-orang Estonia bahkan berharap dapat memulihkan status kemerdekaan negara mereka.
Sayang pada kenyataannya, Jerman adalah perebut kekuasaan juga. Jerman menggunakan sumber daya Estonia untuk bekal peperangan. Ini bahkan terjadi selama pendudukan Estonia dan digabungkan ke dalam provinsi Jerman yang bernama Ostland.
Hanya saja kekuasaan Jerman juga tak berlangsung lama. Sebab pada tahun 1944, militer Uni Soviet menaklukkan kembali Estonia. Uni Soviet kala itu berambisi menyatukan negara-negara Baltik secara utuh ke dalam Uni Soviet.
Penindasan pun terjadi. Sampai akhirnya Pernyataan Kedaulatan Estonia diumumkan pada tanggal 16 November 1988 dan kemerdekaan resmi dinyatakan pada tanggal 20 Agustus 1991, melembagakan kembali negara merdeka sebelum tahun 1940.
Uni Soviet sendiri mengakui kemerdekaan Estonia pada tanggal 6 September 1991. Negara pertama yang mengakui pemulihan kemerdekaan Estonia secara diplomatik adalah Islandia. klb/san