KABAR LABUAN BAJO – Tanggal 23 April diperingati sebagai Hari Buku Sedunia atau dikenal juga sebagai Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia.
Peringatan yang diselenggarakan oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) ini dimaksudkan untuk mempromosikan membaca, menerbitkan, dan hak cipta.
Dikutip dari National Today, meskipun Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia secara resmi ditetapkan pada tahun 1995, namun konsepsinya dapat ditelusuri ke penulis Spanyol, Vicente Clavel Andres, yang menyusun gagasan tersebut pada tahun 1922.
Baca Juga:
22 April: Hari Bumi
Ia mengembangkan Hari Buku untuk memberikan penghormatan kepada penulis terkenal asal Spanyol, Miguel de Cervantes. Mengingat Cervantes lahir pada tanggal 7 Oktober, Hari Buku Sedunia pertama kali diperingati pada tanggal 7 Oktober 1926.
Namun pada tahun 1930, Raja Alfonso XIII dari Spanyol mengubah tanggal tersebut menjadi 23 April, yang merupakan tanggal kematian Cervantes.
Di Catalonia, Spanyol, Hari Buku dan Hak Cipta ini sangat populer, terutama karena tanggal 23 April juga merupakan Hari Raya Santo Jordi atau ‘Diada de Sant Jordi,’ Santo Pelindung Catalonia.
Baca Juga:
21 April: Hari Kreativitas dan Inovasi Sedunia
Pada Hari Raya Saint Jordi, hadiah diberikan, dan sejak Pameran Buku Barcelona tahun 1931, ada hadiah khas termasuk buku dan mawar. Secara kebetulan, 23 April juga menandai peringatan kematian penulis William Shakespeare dan Inca Garcilaso de la Vega.
Faktor-faktor ini memainkan peran utama sehingga akhirnya UNESCO memilih tanggal 23 April untuk merayakan Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia, pada tahun 1995.
Sebagaimana dikutip dari halaman resmi UNESCO, peringatan ini dilakukan untuk memberikan penghormatan kepada buku dan penulis di seluruh dunia, sekaligus mendorong setiap orang untuk mengakses buku.
Baca Juga:
16 April: Hari Suara Sedunia
Dengan memperjuangkan buku dan hak cipta, UNESCO mendukung kreativitas, keragaman, dan akses yang setara terhadap pengetahuan, dengan kerja menyeluruh, mulai dari jaringan Kota Kreatif Sastra hingga mempromosikan literasi dan pembelajaran seluler serta memajukan akses terbuka ke pengetahuan ilmiah dan sumber daya pendidikan.
Dengan keterlibatan aktif semua pemangku kepentingan mulai dari penulis, penerbit, guru, pustakawan, lembaga publik dan swasta, LSM kemanusiaan dan media massa, serta semua pihak yang merasa termotivasi untuk bekerja sama dalam perayaan dunia buku dan pengarang, Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia telah menjadi platform untuk menyatukan jutaan orang di seluruh dunia.
UNESCO menyebut, “Memang, buku adalah kendaraan penting untuk mengakses, menyebarkan, dan mempromosikan pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, dan informasi ke seluruh dunia”. klb/san