KABAR LABUAN BAJO – Negara Saint Lucia merdeka dari Inggris pada tanggal 22 Februari 1979. Ratu Inggris, yang diwakili oleh gubernur jenderal, adalah kepala negaranya. Sedangkan perdana menteri bertindak sebagai kepala pemerintahan. Adapun badan legislatifnya adalah Dewan Majelis.
Negara ini pernah dikuasai oleh setidaknya dua bangsa Eropa, yakni Prancis dan Inggris. Kekuasaan terakhir berada di tangan Inggris, sampai akhirnya merdeka dari Inggris. Itu juga sebabnya, Saint Lucia menjadi salah satu negara persemakmuran.
Menurut sejarah, sebagaimana disarikan dari beberapa sumber, sebelumnya negara ini bernama Iyonola. Nama tersebut diberikan oleh suku Arawak (salah satu suku di Amerika bagian selatan). Hanya saja, nama negara itu kemudian diubah menjadi Hewanorra oleh suku Karib.
Selanjutnya, perubahan nama kembali terjadi menjadi Saint Lucia, yang berlaku hingga saat ini. Kata Saint Lucia sendiri berasal dari nama Santa Lucy Syracuse (283-304 M). Negara ini pun menjadi satu-satunya negara yang dinamai berdasarkan nama wanita terkenal dalam sejarah.
Negara Saint Lucia terletak di bagian timur dari Laut Karibia. Dengan kata lain, bagian timur dari negara ini adalah Samudera Atlantik.
Meskipun dikelilingi oleh perairan, Saint Lucia berdekatan dengan beberapa negara. Seperti Negara Martinik di sisi utara, negara Barbados di sisi timur laut, dan Pulau Saint Vincent di sisi selatan dan barat laut.
Luas daratan negara Saint Lucia berkisar 617 km persegi, dengan ibu kota dan kota terbesarnya adalah Castries.
Saint Lucia dapat dikatakan sebagai negara kepulauan, dengan pulau utamanya (daratan utama) adalah kawasan pegunungan. Bahkan kondisi geografisnya cukup bergunung-gunung jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan Karibia.
Titik tertinggi Saint Lucia berada di Gunung Gimie, dengan tinggi mencapai 950 meter di atas permukaan laut. Terdapat sebuah gunung lain di Saint Lucia yakni gunung Piton, yang menjadi ikon terkenal di Saint Lucia dan terdaftar sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Kedua gunung tersebut berada di antara Soufriere dan Choiseul di bagian barat pulau.
Saint Lucia memiliki beberapa pulau kecil lepas pantainya. Pulau terbesar berada di Kepulauan Maria, bagian tenggara.
Hampir sebagian besar penduduk Saint Lucia tinggal di kota-kota besar termasuk di Castries. Banyak penduduk tinggal di kawasan sekitar pantai. Mereka sangat jarang tinggal di pedalaman, karena hutan yang cukup lebat.
Penduduk Saint Lucia sendiri berasal dari berbagai etnik dengan mayoritas merupakan keturunan Afrika dan percampuran antara Afrika – Eropa dan Karibia. Terdapat pula etnik minoritas lainnya yakni Indo – Karibia serta etnik-etnik kecil lain.
Bahasa resmi yang digunakan oleh negara Saint Lucia adalah bahasa Inggris. Namun dalam kehidupan sehari-hari, penduduk Saint Lucia menggunakan bahasa Patois (Patwa) yakni percampuran Kreol Prancis Saint Lucian (Kweyol).
Agama Katolik Roma menjadi agama utama yang paling banyak dipeluk oleh penduduk Saint Lucia. Kemudian disusul oleh agama lain yakni Protestan, Evangelical Protestan, Jehovah’s Witnesses, Rastafari, Islam, Baha’i, Buddha, dan Yahudi.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), negara Saint Lucia dikategorikan sebagai negara berkembang pulau kecil. Perekonomian utama Saint Lucia sangat mengandalkan sektor jasa dengan menyumbang sekitar 82,8% dari total PDB. Selain itu, sektor industri dan pertanian juga menyumbang PDB sebesar 14,2% dan 2,9%.
Pariwisata menjadi sektor paling vital bagi Saint Lucia. Banyak wisatawan asing datang untuk mengunjungi Saint Lusia, terutama saat musim kemarau yang lebih dikenal dengan istilah musim turis.
Keindahan pantai dan cuaca yang mendukung membuat negara ini banyak dikunjungi oleh wisatawan. Hutan tropis, gunung berapi, hingga menyelam, adalah daya tarik lain negara itu.
Selain itu, dari sektor pertanian, negara Saint Lucia terkenal sebagai penghasil buah pisang terbaik di Karibia. Bahkan banyak pisang dari negara ini berhasil diekspor ke sejumlah negara di dunia. klb/san