KABAR LABUAN BAJO – Tanggal 21 Juni diperingati sebagai Hari Musik Sedunia atau World Day of Music atau Fête de la Musique.
Peringatan yang pertama kali dimulai di Prancis ini, untuk membuat musik lebih inklusif dan mendorong orang dari berbagai tingkat keahlian untuk lebih banyak berinteraksi dengan semua jenis lagu.
Hari Musik Sedunia juga merupakan kesempatan bagi para musisi untuk membangun kehadiran mereka dan terhubung dengan audiens mereka di media sosial.
Baca Juga:
18 Juni 2023: Hari Ayah Sedunia
Dikutip dari National Today, musik memang telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari – hari, mulai dari alat musik tertua di dunia, yakni seruling Neanderthal yang dibuat oleh Neanderthal 60.000 tahun yang lalu, hingga alat elektronik masa kini.
Selain menyenangkan untuk didengarkan, musik adalah bentuk ekspresi, melodi yang tepat beresonansi dengan perasaan lebih baik daripada kata-kata, dan musik melampaui batas.
Inilah tujuan Hari Musik Sedunia, yakni menyatukan orang-orang, dan mendobrak hambatan serta batasan melalui musik.
Baca Juga:
16 Mei: Hari Air Terjun Internasional
Hari Musik Sedunia awalnya dimulai di Prancis. Ketika Maurice Fleuret menjadi Direktur Musik dan Tari di Kementerian Kebudayaan pada Oktober 1981, ia menerapkan pandangannya tentang praktik musik: “musik di mana-mana dan konser tidak di mana-mana”.
Dalam sebuah penelitian yang ditulis pada tahun 1982 tentang kebiasaan budaya Prancis, Fleuret menemukan bahwa setiap satu dari dua orang memainkan alat musik.
Terinspirasi oleh hal ini, ia mulai memikirkan cara untuk menyatukan orang-orang di jalanan dengan musik. Beginilah Hari Musik pertama atau Fête de la Musique berlangsung di Paris pada tahun 1982.
Baca Juga:
9 Maret: Hari Musik Nasional
Fête de la Musique mempromosikan musik dengan dua cara, yakni dengan mendorong musisi baru dan profesional untuk tampil di jalanan dan dengan menyelenggarakan konser musik gratis, mencakup semua genre musik, sehingga publik dapat mengenal musik baru.
Di bawah slogan ‘Faites de la musique’ (Buat musik), organisasi resmi Fête de la Musique di Paris menganjurkan agar konser dibuat gratis untuk umum dan artis bermain secara gratis. Ini secara luas berlaku untuk kota-kota lain yang berpartisipasi.
Selama beberapa tahun terakhir, festival ini mendapatkan popularitas internasional, yang akhirnya dirayakan oleh lebih dari 120 negara di seluruh dunia. Hari Musik kemudian berkembang menjadi Hari Musik Sedunia. klb/san