KABAR LABUAN BAJO – Tanggal 20 Agustus diperingati sebagai Hari Nyamuk Sedunia. Hari ini dibuat untuk memperingati temuan dokter militer Inggris, Sir Ronald Ross, pada 20 Agustus 1897, bahwa nyamuk menularkan malaria.
Sebagaimana dikutip dari National Today, malaria merupakan penyakit kuno yang menyerang manusia sejak awal pertanian dan peradaban modern, bahkan menjadi ancaman mematikan bagi masyarakat di seluruh dunia.
Malaria telah memengaruhi setiap benua dan menjadi masalah penyakit yang tersebar luas. Menurut data, lebih dari 200 orang tertular malaria setiap tahun. Pada 2010, 90 persen kematian akibat akibat malaria terjadi di Afrika.
Penularan penyakit malaria yang berbahaya ini dibuktikan oleh Sir Ronald Ross, seorang ahli bedah tentara Inggris yang bekerja di India.
Baca Juga:
25 April: Hari Malaria Sedunia
Ronald Ross membuktikan bahwa nyamuk menularkan malaria dengan mengidentifikasi parasit malaria berpigmen pada nyamuk yang menggigit pasien terinfeksi.
Penemuan ini menjadi revolusi pengetahuan tentang penyakit malaria yang sebelumnya tidak diketahui secara jelas.
Dari penemuan tersebut, Ronald Ross sukses memenangkan Nobel di bidang fisiologi atau kedokteran pada tahun 1902. Ia lalu mendeklarasikan Hari Nyamuk Sedunia yang jatuh pada tanggal 20 Agustus.
Baca Juga:
16 Juli: Hari Ular Sedunia
Sementara itu menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), selain malaria, terdapat penyakit lain yang juga dapat ditularkan dari gigitan nyamuk. Salah satunya adalah demam berdarah dengue (DBD).
DBD merupakan penyakit infeksi virus dengue yang ditularkan nyamuk aedes aegypti. Hewan ini banyak ditemukan di negara beriklim tropis dan subtropis.
Adanya peringatan Hari Nyamuk Sedunia tanggal 20 Agustus, dimaksudkan untuk meningkatkan keadaran masyarakat akan bahaya penyakit malaria. Bahwa malaria adalah penyakit umum dan dapat muncul hampir di mana saja.
Penting bagi masyarakat untuk mengetahui bagaimana cara penularannya, faktor risiko, dan cara melindungi diri sendiri. klb/angela