KABAR LABUAN BAJO – Tanggal 18 Juli diperingati sebagai Hari Mendengarkan Sedunia. Peringatan ini diselenggarakan setiap tahun oleh World Soundscape Project atau Proyek Mendengarkan Dunia.
World Soundscape Project merupakan sebuah organisasi nirlaba yang ‘dikhususkan untuk memahami dunia dan lingkungan alamnya, masyarakat, dan budaya melalui praktik mendengarkan dan rekaman lapangan’.
Mereka mengeksplorasi ekologi akustik, sebuah disiplin yang mempelajari hubungan antara manusia dan alam yang dimediasi melalui suara.
Baca Juga:
21 Juni: Hari Musik Sedunia
Dikutip dari National Today, Hari Mendengarkan Sedunia dibuat untuk menghormati hari ulang tahun Raymond Murray Schafer, seorang komposer dan pencinta lingkungan Kanada, yang dipandang sebagai pendiri ekologi akustik.
Lahir pada 18 Juli 1933, ia mengembangkan World Soundscape Project, yang meletakkan ide dan praktik dasar ekologi akustik di tahun 1970-an.
Hari Mendengarkan Sedunia didirikan pada tahun 2010. Sejak awal, ribuan orang dari seluruh dunia telah berpartisipasi dalam perayaannya. Setiap tahun, Hari Mendengarkan Sedunia mengangkat tema khusus.
Baca Juga:
16 April: Hari Suara Sedunia
Mendengarkan memang merupakan seni yang membutuhkan perhatian dan kesabaran penuh dari seseorang dan bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkannya.
Mendengarkan juga bermanfaat bagi pendengar, meningkatkan keterampilan mendengarkan mereka dan mempertajam kesadaran mereka terhadap lingkungan sekitar.
Sama pentingnya dengan indra pendengaran kita, kita sering tidak menggunakannya secara efektif, menghalangi sebagian besar bunyi dan suara, dan tidak benar-benar mendengarkan pesannya. klb/angela