KABAR LABUAN BAJO – Tanggal 17 Juni merupakan Hari Kemerdekaan Islandia. Salah satu negara di kawasan Eropa ini resmi menjadi negara berdaulat pada 17 Juni 1944.
Sebelum merdeka, Islandia merupakan bagian dari Norwegia, yang kemudian diperintah oleh Denmark selama 500 tahun. Namun pada abad ke-19, banyak penduduk Islandia yang ingin memerdekakan diri dari Denmark.
Kemerdekaan negara berbentuk Republik itu kemudian terwujud. Hal itu tak terlepas dari peran Jón Sigurðsson, yang dikenal sebagai tokoh budaya dan pemimpin kemerdekaan Islandia pada abad ke-19.
Baca Juga:
12 Juni: Hari Kemerdekaan Filipina
Dirangkum dari beberapa sumber, Republik Islandia adalah sebuah negara Nordik yang terletak di sebelah barat laut Eropa dan sebelah utara Samudera Atlantik, yang terdiri dari Pulau Islandia dan beberapa pulau kecil di sekitarnya.
Daratan terdekat dari Islandia adalah Greenland (290 km). Sedangkan daratan terdekat di Eropa adalah Kepulauan Faroe (420 km); Pulau Jan Mayen (570 km); Shetland dan Hebrides Luar, keduanya sekitar 740 km; dan daratan Skotlandia dan Orkney, keduanya sekitar 750 km. Daratan Norwegia berjarak sekitar 970 km.
Reykjavík merupakan ibu kota sekaligus kota terbesar di Islandia. Reykjavík dan sekitarnya menjadi tempat tinggal bagi dua pertiga populasi negara itu.
Baca Juga:
26 Mei: Hari Kemerdekaan Guyana
Negara ini memiliki iklim kontras, geografi, dan budaya yang menyolok. Gletser yang berkilauan, seperti Vatna Glacier, merupakan yang terbesar di Eropa, terletak di pegunungan yang sangat indah.
Sementara geyser panas yang melimpah, menyediakan panas untuk banyak rumah dan bangunan negara dan memungkinkan pertanian rumah kaca sepanjang tahun.
Adapun Gulf Stream di lepas pantai, memberikan iklim yang sangat sejuk untuk salah satu tempat paling utara yang dihuni di planet ini.
Dengan adanya 130 gunung api aktif, gempa bumi sering terjadi di Islandia, tetapi jarang mengakibatkan kerusakan serius. Sekitar 8 gunung api Islandia di antaranya pernah meletus semenjak berdirinya permukiman pertama, yaitu sekitar tahun 900 M.
Baca Juga:
27 April: Hari Kemerdekaan Togo
Beberapa sumber menyebut, orang pertama yang tinggal di Islandia adalah para biarawan Irlandia yang datang pada awal abad ke-9. Kemudian pada pertengahan abad ke-9, bangsa Viking bermigrasi dan tinggal di Islandia.
Viking pertama yang tinggal di Islandia adalah Flóki Vilgerðarson. Dialah yang memberi Islandia nama seperti sekarang.
Adapun Ingólfur Arnarson, seorang kepala suku dari Norwegia, tinggal dan menetap di barat daya Islandia dan mendirikan kota bernama Reykjavik.
Sekitar tahun 930-an, para penguasa Islandia mulai menulis konstitusi negara mereka. Mereka membentuk Althing, sejenis parlemen yang berkantor pusat di kota Pingvellir. Islandia dapat dikatakan sebagai negara bersistem demokrasi tertua yang masih bertahan sampai sekarang.
Pada tahun 985, Erik si Merah diasingkan dari Islandia karena telah membunuh seseorang. Dia lalu berlayar ke barat dan menemukan Greenland. Anak Erik, Leif Erikson, menemukan Amerika pada tahun 1000 dan menamakannya Vinland.
Baca Juga:
17 April: Hari Kemerdekaan Suriah
Pada tahun 1262, Islandia menjadi bagian dari Norwegia, hingga pada tahun 1814 Islandia menjadi bagian dari Denmark. Kemudian di akhir abad ke-19, banyak penduduk Islandia yang ingin memerdekakan diri dari Denmark.
Selanjutnya pada tahun 1918, Islandia mendapatkan kedaulatannya, tetapi raja Denmark masih didaulat menjadi raja Islandia. Saat itu Undang-Undang Persatuan dengan Denmark ditandatangani.
Islandia baru dinyatakan sebagai republik merdeka pada 17 Juni 1944. klb/angela