16 Juni: Hari Air Terjun Internasional

Facebook
Twitter
WhatsApp
LinkedIn
Pinterest
Print
Air Terjun Cunca Rami di kawasan hutan tropis Mbeliling, Desa Golo Ndaring, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. (Foto: HO/Disparekrafbud Mabar)

KABAR LABUAN BAJO – Tanggal 16 Juni setiap tahun dirayakan sebagai Hari Air Terjun Internasional atau International Waterfall Day.

Peringatan secara global ini dilakukan untuk merayakan keindahan yang luar biasa dan indah dari air terjun, yang banyak ditemukan di seluruh dunia.

Air terjun, umumnya didefinisikan sebagai titik di sungai di mana air mengalir di atas jurang yang curam. Namun definisi ini masih terus diperdebatkan, karena ada banyak jenis dan metode yang digunakan untuk mengklasifikasikan air terjun.

Baca Juga:
15 Juni: Hari Fotografi Alam Sedunia

Dikutip dari National Today, meskipun menjadi bagian penting dari kehidupan dan sejarah manusia, air terjun bahkan belum banyak diteliti. Hanya ada nama Alexander von Humboldt, yang menulis tentang air terjun pada tahun 1820-an. 

Bahkan tidak ada nama untuk bidang khusus penelitian air terjun, tetapi populer untuk menggambarkan mempelajari air terjun sebagai ‘waterfallology’.

Penjelajah Eropa, biasanya mendokumentasikan air terjun yang mereka temui. Pada tahun 1493 misalnya, Christopher Columbus menulis tentang Air Terjun Carbet di Guadeloupe, yang mungkin merupakan air terjun pertama yang tercatat dilihat orang Eropa di Amerika. 

Tetapi ahli geografi Brian J Hudson berpendapat bahwa nama air terjun secara khusus tidak umum sampai abad ke-18.

Baca Juga:
22 Maret: Hari Air Sedunia

Kecenderungan ini, khususnya, orang Eropa menamai air terjun mengikuti peningkatan fokus ilmiah orang pada alam pada saat itu, munculnya romantisisme, dan meningkatnya kebutuhan tenaga air karena revolusi industri. 

Penjelajah Eropa sering mengabaikan nama yang awalnya diberikan oleh penduduk asli untuk air terjun ini, demi nama yang lebih ‘Eropa’. Misalnya, dokter dan penjelajah Skotlandia David Livingstone menamai Air Terjun Victoria dengan nama Ratu Victoria, meskipun sudah dikenal sebagai Mosi-oa-Tunya oleh penduduk asli daerah tersebut.

Eksplorasi air terjun berlanjut hingga saat ini. Air terjun dikunjungi oleh orang-orang terutama karena merupakan tempat wisata yang bagus; bukan hanya karena mereka cantik, tetapi juga karena mereka relatif tidak umum. klb/san

Terkini

Terpopuler

Pembuatan Undangan Digital, Klik Disini!