14 Hari di Manggarai Barat, Mahasiswa Unpad Lakukan ‘Ekspedisi Padjajaran’ di Seraya Merannu

Facebook
Twitter
WhatsApp
LinkedIn
Pinterest
Print
Mahasiswa Unpad Bandung yang melakukan kegiatan Ekspedisi Padjajaran bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Manggarai Barat, Laurensius YA Nabu. (Foto: HO/Kominfo Mabar)

KABAR LABUAN BAJO – Sejumlah mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung berada di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak awal Agustus lalu.

Mereka berada di ujung barat Pulau Flores itu dalam rangka kegiatan bertajuk ‘Ekspedisi Padjajaran’. Untuk kegiatan yang berlangsung selama 14 hari tersebut, para mahasiswa Unpad ini memilih Desa Seraya Merannu, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, sebagai lokasinya.

Mereka menuntaskan ekspedisi tersebut pada 21 Agustus 2023. Selanjutnya, Selasa 22 Agustus 2023, para mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unpad Bandung ini berkunjung ke Kantor Bupati Manggarai Barat.

Para mahasiswa ini disambut hangat oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Manggarai Barat, Laurensius YA Nabu, di Ruang Rapat Bupati Manggarai Barat.

Baca Juga:
AMMTC Ke-17 Hasilkan 16 Dokumen, Termasuk Deklarasi Labuan Bajo

Pada kesempatan tersebut Juru Bicara BEM Unpad, Rafli Wahyudi, menjelaskan secara garis besar tentang program Ekspedisi Padjajaran, alasan memilih Desa Seraya Merannu sebagai lokasi kegiatan, hingga hasil yang didapatkan para mahasiswa.

Ia menyebut, Expedisi Padjadjaran adalah sebuah program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan desa yang termasuk dalam kategori terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) di Indonesia.

Program tersebut, demikian Rafli Wahyudi, dilaksanakan oleh mahasiswa Unpad Bandung sebagai bagian dari pengimplementasian Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pilar ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat.

Pengabdian masyarakat sendiri merupakan kegiatan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk mengembangkan, meningkatkan, dan memberdayakan masyarakat.

Baca Juga:
Bupati Manggarai Barat Berharap AMMTC Berdampak Bagi Ekonomi Masyarakat

Terkait dipilihnya Desa Seraya Marannu sebagai lokasi pengabdian, diakuinya, karena desa ini termasuk dalam kategori 3T.

Di samping itu, Desa Seraya Marannu juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan, seperti minat baca yang rendah, potensi wisata alam, olahan produk rumah tangga, hingga agrokompleks (pertanian, peternakan, dan perikanan).

“Oleh karena itu, program Ekspedisi Padjadjaran ini memilih Desa Seraya Marannu sebagai lokasi pengabdian,” papar Rafli Wahyudi.

Melalui kegiatan ini, pihaknya dapat berpartisipasi secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan pengabdian masyarakat.

“Selain itu, untuk membakar semangat mahasiswa agar dapat turun langsung ke masyarakat dan mengabdi untuk masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga:
Ini Alasan Labuan Bajo Dipilih Menjadi Tempat Pelaksanaan AMMTC Ke-17

Adapun tujuan dari kegiatan Ekspedisi Padjadjaran, lanjut Rafli Wahyudi, adalah untuk membantu Desa Seraya Marannu dalam mengatasi persoalan – persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dengan cara mengoptimalkan komoditas dan inovasi produk yang berkelanjutan.

Komoditas utama Desa Seraya Marannu adalah ikan, abon, dan kopi. Ketiganya perlu dikembangkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.

Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut, menurut dia, adalah dengan memaksimalkan pengemasan dan pemasaran komoditas sehingga nilai jualnya dapat meningkat.

Untuk meningkatkan pemasaran akan dilakukan dengan menggunakan website dan media sosial kreatif Desa Seraya Marannu, sehingga diharapkan dapat terwujudnya kewirausahaan desa yang kreatif dan dapat dikenal oleh masyarakat lokal hingga mancanegara.

Baca Juga:
Labuan Bajo, Kampung Nelayan Kecil yang Disulap Menjadi Destinasi Berstandar Internasional

“Ekspedisi Padjadjaran memiliki tujuan untuk mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan atau The Sustainable Development Goals (SDGs) Desa Seraya Marannu. Yaitu, satu, desa tanpa kemiskinan; dua, desa sehat dan sejahtera; tiga, pendidikan desa berkualitas; empat, desa berenergi bersih dan terbarukan; lima, pertumbuhan ekonomi desa merata; dan enam, desa peduli lingkungan laut,” urai Rafli Wahyudi.

Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Manggarai Barat, Laurensius YA Nabu, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada mahasiswa Unpad Bandung yang telah menyumbangkan pikiran untuk kemajuan Manggarai Barat.

“Ini sangat luar biasa, selama 14 hari di Desa Seraya Merannu, mampu melihat dan melahirkan ide cemerlang demi kemajuan masyarakat,” ucapnya.

“Kami sampaikan apresiasi atas kegiatan yang telah dilakukan, dan hasil dari kegiatan ini menjadi rekomendasi dalam penyusunan arah kebijakan yang akan datang,” pungkas Laurensius Nabu. klb/san

Terkini

Terpopuler

Pembuatan Undangan Digital, Klik Disini!